18 September 2008
Pindahan Blog
Ayo tengok portofolio barunya Pandu ya....
14 August 2008
Cita-cita Pertama Pandu
Mami ketawa bukannya bermaksud melarang Pandu bercita-cita tukang pijat... tidak sama sekali... hanya lucu saja, itu menunjukkan keluguan seorang anak, apa yang dia gemar lakukan saat itu ya itulah cita-citanya. Tak ada niat Mami dan Papi melarang Pandu bercita-cita apapun... termasuk tukang pijat. Mami jelaskan, bahwa apapun cita-cita Pandu, dan apapun profesi yang pada akhirnya dipilih Pandu, tidak akan dilarang, asalkan Pandu bahagia dengan pilihannya itu dan... nah ini yang terpenting: sebagai penganut katolik, tidak melanggar perintah Allah.
Sepertinya Pandu terinspirasi tukang pijat sejak melihat Fani, sepupunya, dipijat oleh bapak tukang pijat. Sebab sejak saat itu Pandu senang main pijat-pijatan.
Bahagianya anak-anak... bisa jadi apapun yang dia inginkan: jadi tukang pijat, jadi astronot, semua hanya tinggal memakai sedikit barang yang ada disekelilingnya ditambah dengan buaaanyaaakk sekali imajinasi... maka dia sudah jadi apa yang dia inginkan. Satu hal yang tidak ingin kami patahkan dari dunia anak-anak Pandu adalah imajinasinya, sebab inilah yang membedakan anak-anak dengan orang dewasa, dan membatasi dunia anak-anak dan dunia dewasa. Ketika seseorang tidak bisa lagi berimajinasi dengan bebas maka dia sudah kehilangan dunia anak-anaknya. Susah bagi orang dewasa yang kehilangan dunia anak-anak untuk bisa dekat dengan anak-anak dan bermain dengan gembira bersama anak-anak. Jadi, kalau mau dekat dan akrab dengan anak-anak, jangan ragu untuk berimajinasi bersama mereka.
29 July 2008
Bikin Mainan Sendiri

27 July 2008
Profesionalitas Kinerja Pandu
Study, service, dan work... study sudah tiap hari, service juga tiap hari (dikit-dikit bantu Mami kerja), yang kurang work. Harus dibikin dalam suasana yang menyenangkan, bersama teman-teman... kalau sendirian pasti sebentar bosan atau malah gak mau. Trus jenis pekerjaannya apa ya? Jasa, jualan, produksi lalu dijual... kayaknya untuk anak seumur Pandu yang paling mungkin ya jualan. Kalau memadukan semuanya: jualan bersama-sama teman-teman dalam suasana yang menyenangkan, ujungnya ketemu di BAZAAR ANAK-ANAK... harus anak-anak thok! Orang dewasa gak boleh nimbrung jualan, karena pasti kacau kepentingan. Kalau anak-anak yang jualan 'kan gak cari untung gede (atau malah gak ada untungnya), kalau orang dewasa yang dipikir pasti keuntungan. Akhirnya, Mami ngomporin tante Ririn untuk ngadain Bazaar Anak-anak. Sebelumnya gak mikir untuk ngadain dekat-dekat hari anak apalagi bazaar dalam rangka hari anak, tapi kok ya dekat juga... ya udah kalo ditanya orang “dalam rangka apa bazaarnya?” bilang aja hari anak, daripada susah-susah jelasin, toh orang sekampung Pandu gak ngerti juga apa itu Moore Formula (kecuali tante Ririn – mamanya Saka).
Kurang dua minggu Mami bikin brosur dengan dibantu Pandu. Gak banyak, cuma bikin dikit, cuma di titip di Toko Mutiara yang jadi lokasi bazaar (catt: Toko Mutiara ini lokasinya di depan rumah Pandu), sama dibawa kakaknya Saka untuk disebar ke teman-temannya.
Trus, Mami mulai nanya Pandu mau jual apa (Mami udah kebingungan, gak ada ide mau jual apa... buntu puoooll). Pandu bilang mau jual pisang, ya udah.. keputusan sementara: jual pisang sampai ada ide yang lebih baik. Dua hari kemudian Mami nanya Pandu lagi: mau jual apa? Jawaban yang spontan: pisang! Kelipatan 2 hari kemudian (2 hari, 4 hari, 6 hari) sampai h-2 jawaban Pandu tetap: pisang!! Ya udah... daripada susah mikir pisang aja. Tapi pisang apa dong? Pisang goreng? Pisang rebus? Kolak pisang? Pisang keju? Pisang coklat? Bukan... CUMA PISANG. Waduh, bingung si Mami... apa iya yang dipajang pisang gitu thok?? Kayaknya gak punya nilai jual nih! Think, think, think! (Kayak film My Friend Tiger And Pooh). Dua jam kemudian... CLING! Ada ide... KAMPANYE PISANG!! Pisangnya dibuatin boneka dari flanel model anak yang kecapekan bawa pisang di punggungnya trus dikasi mini book yang menjelaskan tentang manfaat pisang, isi tulisannya gini:
Why I like to eat banana?
Banana taste so yummy
The color is so yellow-ee
Banana makes my body strong
Banana can stop my hunger
Thank You Banana...
Cukup provokatif ya? Tapi persiapannya mepet juga, dua hari mesti bikin boneka flanel, bikin berapa boneka ya? Huh, 12 aja de, 12 boneka berarti 12 buah pisang, maunya lebih... apa boleh buat, waktunya sangat terbatas. Ini pun pada hari h (Sabtu, 26 Juli 2008), boneka baru selesai jam 14.30, mepet banget.


Penjual siap, pembeli juga siap. Pandu menata pisang-pisangnya, lalu ada seorang pembeli, Pandu tidak siap dengan kotak uang, jadi penghasilan pertamanya diletakkan di tikar, Mami kasi ide untuk ditaruh di saku celana tapi Pandu tidak mau, trus Mami tawarkan untuk titip sama Mami tapi Pandu juga tidak mau. Akhirnya Mami ngerti kalau Pandu ingin ikut-ikutan teman-teman yang meletakkan uang di kotak uang, jadi Mami ambilkan kotak untuk kotak uang Pandu. Pisang jualan Pandu murah meriah... Rp. 1000,- sudah dapat pisang, boneka, dan mini book!

Anak-anak ini sangat lucu saat berjualan, usia teman-teman Pandu yang berjualan ini antara 4-10 tahun, dan mereka benar-benar profesional!! Memberikan kesempatan pada anak-anak pasti akan membuat mereka bisa mengeluarkan potensinya dengan maksimal, sebaliknya, meremehkan mereka akan membuat potensi mereka makin tersembunyi.

Teman-teman bermain Pandu ada yang jual ice cream (Arini), es blewah (Sisca), alat tulis (Icha), kaos kaki (Saga), jelly berhadiah craft bebek dari kertas (Fani), coklat aneka bentuk (Jeny), worksheet (Saka), ikan titul goreng berhadiah permen (Saka), siomay (Audrey), lukisan (Waifi), susu gelas (Tigor), bakso (Enad), juga ada arena mewarna glass deco, bahkan karena hari bazaar ini bersamaan dengan ulang tahun Saka, Saka bagi-bagi kacang gratis!!! Semua makanan yang dijual ueeenaakkk (Mami beli semua macam dagangan teman Pandu)... siomaynya enak, es blewahnya enak, ice creamnya enak, jellynya enak, coklatnya enak, susunya enak, baksonya Enad... eh, enak. Oiya, teman HS Pandu, si Enad ikutan juga jual bakso bikinan mamanya, tante Wulan. Enak... per biji Rp. 1000,- tapi kayak bakso Rp. 1500,- Pandu aja habis 4 bakso sekali makan.

Tapi yang rekor dagangannya abis duluan adalah... Pandu! Hebat... dan selama itu Pandu gak ninggalin mejanya sama sekali, bertanggung jawab juga dengan pekerjaannya. Ada adegan lucu: Pandu suka boneka yang pake baju coklat, trus ada Oom Jeffry, pemilik Toko Mutiara, mau beli pisang pilih yang baju coklat... apa yang terjadi? Pandu gak mau dibayar! Lucu banget.. Pandu gak mau nerima uangnya... semua yang lihat tertawa geli ngelihat penolakan Pandu yang memang lucu. Ada lagi adegan lain: Bapaknya Tigor (teman Pandu yang jual susu gelas) beli pisang 2 buah ngasi uang Rp. 5000,-, Pandu yang belum ngerti betul konsep uang kembalian ngasi kembalian Rp. 8000,- wah, untung yang beli ini tetangga baik... sekalian ngajarin Pandu itung-itungan kembalian... asyiknya HS, belajar dengan siapa saja!

Tidak sampai pukul 17.30 (waktu yang dijadwalkan untuk menutup bazaar) semua dagangan sudah habis, kecuali alat tulis dan glass deco. Jadi bazaar pun disudahi. Semua anak senang dan gembira, semua orang dewasa yang hadir memberikan apresiasi yang baik tentang bazaar anak-anak ini, bahkan ada yang mengharuskan cucunya untuk ikut jualan kalau ada bazaar anak-anak lagi. Mami berpikir, kalau misalnya Pandu gak diijinkan berjualan pisang seperti keinginannya, apakah Pandu bisa bertanggung jawab seperti ini ya? Belum tentu, inilah pentingnya penghargaan pada setiap pendapat Pandu, dia jadi belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Diakhir acara, Mami, Papi dan Pandu ber-hi5 untuk suksesnya bazaar dan kampanye pisangnya. Sukses juga untuk tante Ririn (liputan tante Ririn bisa dibaca di: sissagsak.blogspot.com) yang sudah menghubungi teman-temannya untuk datang ke bazaar anak-anak ini, jadi bikin rame acara!
Sukses de... Pandu juga sangat gembira. Jam 21.30 Pandu tertidur dengan pulas dan bahagia.
22 July 2008

Ulat Speyeria Cybele


20 July 2008
Teman baru Pandu
Melihat kondisi teman-teman baru Pandu kemarin dan kondisi terapisnya, Mami berpikir: homeschooling adalah harga mati untuk anak berkebutuhan khusus, kasih sayang orangtua yang tanpa syarat adalah modal pembelajaran mereka untuk memaksimalkan tumbuh kembang.
11 July 2008
PCB + Slot = CPU?

"Apa itu ?", tanya Pandu dengan singkat. Mami langsung berteriak ringan, "PAPIIIIIIIIII !!!!!!!! PANPAN TANYA GAMBAR APA INI ???". Waks, kayak gitu dibilang teriak kecil?
.... aduuuhhhh... kecil amat sih keyboard EEE ini? tangan jantan-ku belum terbiasa dengan pinky mungil ini, ketikanku salah terus, tekan shift jadi salah cursor pad. ....
Dengan kecepatan kilat, Papi berlari menuju TKP, lalu berujar, "Ooh, itu jalur-jalur di PCB, seperti jalanan saja, tapi yang lewat listrik". Dalam waktu singkat, Papi mengeluarkan salah satu koleksinya yang sudah berumur belasan tahun. Sebuah motherboard PC 386, 4 buah memory 30 pin, sebuah ISA VGA card dan ISA I/O card.
Singkat cerita, Pandu mengenal dan belajar mengenai PCB, listrik yang bisa mengalir, slot, card dan microchip. Pelajaran dilanjutkan dengan belajar memasang memory dan card pada slotnya. Dalam waktu yang tidak lama pula, pelajaran beralih menjadi permainan miniatur kota, dengan motherboard sebagai kota, kemudian kapasitor, microchip dan slot menjadi bangunan, jalur pcb menjadi jalanan dan Lego bricks menjadi mobil, truk dan ambulan.
Permainan menjadi lebih liar dengan turut campurnya sang Dino beserta koleksi komplit Kungfu Panda yang bertempur di dalam kota.
The End - Written by Papi using Mommy's Pinky EEE - Aaaaargghhhh!!!!! SOOO SMALLL!!!!
10 July 2008
Pandu Belajar Rapi

05 July 2008
Lapbook "Kapal" Selesai Lebih Dulu










04 July 2008
Membuat Lapbook
Membuat lapbook seperti petualangan buat Pandu, karena dia asyik berimajinasi tentang gambar dinosaurus yang sedang ada dihadapannya. Dia bergerak seperti dino tersebut, bahkan memberikan nama untuk dino baru dalam imajinasinya.
Dalam lapbooknya, Pandu bisa belajar bahasa Inggris, menghitung, origami, menggunting dan menempel, sekaligus sambil mempelajari kehidupan dinosaurus. Lapbook memang sangat efektif untuk belajar. Metode ini sebenarnya bisa digunakan dalam metode unit study dan Charlotte Mason. Pandu bukan pengikut kedua metode tersebut, tapi tidak ada salahnya mengadopsi sisi baik metode lain, 'kan?
27 June 2008
Hari yang heboh buat Pandu
Pagi hari Pandu bangun tidur dengan membawa bantalnya keluar kamar, Pandu berkata, "Bida (nama bantalnya) aku mandikan." Dan memang, bantalnya basah, tapi sebenarnya selama tidur malam Pandu membawa tempat minum ke tempat tidurnya, lalu semalaman airnya tumpah ke atas bantalnya, untung saja basahnya cuma sedikit, diangin-angin sebentar sudah kering.
Lalu siangnya di kelompok belajarnya, Pandu berkelahi hebat dua kali dengan Enad, temannya.
Setelah itu, di rumah, siang hari Pandu tidak mau tidur siang, setelah makan dia mainkan botol minumnya lagi dan airnya di ciprat-ciprat ke atas bantalnya, dan bantalnya basah lagi. Setelah melihat bantalnya cukup basah, Pandu buru-buru membawa bantalnya ke belakang dan mau dimasukkan ke bak penuh air. Mami tadinya santai aja, Mami kira Pandu cuma mau membawa bantalnya ke kamar Oma Nit yang di ada di lantai 2 rumah kami. Setelah melihat tanda-tanda bantalnya mau dimasukkan ke bak... Mami langsung loncat untuk mencegah Pandu. Aduuuhhhh... lutut Mami yang sendinya sudah robek (gara-gara terlalu pe-de olahraga jalan jauh) jadi sangat terasa sakitnya.
Melalui perdebatan yang sengit: Mami berusaha mencegah Pandu untuk memasukkan bantal ke dalam bak versus keinginan Pandu yang kuat untuk memasukkan bantal ke dalam bak, tetap saja tidak ada kata sepakat, untunglah Oma Nit yang mendengar keributan kami keluar kamar dan berhasil menyuruh Pandu masuk dengan alasan: "Kalau kamu dan mami ribut terus di situ Oma gak berhasil menjebak tikus lho." Good reason. Pandu nurut dan kami masuk.
Pandu belum selesai. Sarung bantal bida di lepas, sambil ngomong, "Bajunya bida dilepas aja terus dicuci," Lalu dia masukkan sarung bantal bida ke dalam mesin cuci, dia nyalakan mesin cuci yang isinya cuma sarung bantal bida thok! Wah, langsung Mami giring Pandu kembali ke ruang keluarga dan cepat-cepat matikan mesin cucinya. Didalam ruang keluarga Pandu masih saja memikirkan bidanya, "Bida pake celana Mami saja," lalu dia masuk ke kamar mengambil jemuran celana pendek yang masih belum dilipat dan memakaikannya sebagai sarung bantal bida... ya ampun anak Mami ini!
Sepertinya itu kehebohan terakhir? Tidak.... Malamnya kami ke Suncity Mall, disana ada pameran alat tulis sekolah (Back to school), ada stand Lego robotic.... wah.. Papi dan Pandu wisata mata nih... soalnya mau beli juga belum mampu, he-he...setelah Pandu puas, kami pulang karena Pandu sudah mulai berbisik: "Mami, pulang yuk, aku mau bikin robot itu dari Lego," Nah lo... Pandu tuh seringnya begini, lihat apa dan dimanapun dia langsung ingin membuatnya dari Lego, bagus sih, kreatif. Tapi menyusahkan juga, kebiasaan ini sudah Mami 'baca', jadi setiap keluar kota kami selalu membawa tas Legonya, agar dimanapun dia bisa menuangkan ide melalui Lego dan tidak keburu pulang.
Sampai di rumah Pandu benar-benar bermain Lego, setelah robotnya jadi dia berjalan ke arah laptopnya, lalu kabel laptop dia tarik, untungnya kabel itu tidak nancap di laptop. Dia bilang gini, "Ini buat kabelnya biar bisa jalan robotnya," olala... kabelnya gak sama sayang... nanti de, kalau Mami ada uang kita bawa pulang Lego Mindstorm itu.
Betul-betul hari yang heboh dan penuh eksplorasi.
25 June 2008
Gambar Pandu


Sekarang ini, Pandu sedang belajar tentang konsep uang. Papi punya ide cara belajar tentang uang yang asyik, yaitu: kalau Pandu mau minta kertas untuk gambar, sekarang Pandu harus membeli pada Mami. Satu lembar kertas seharga Rp. 100,-. Hari ini Pandu sudah membeli kertas sebanyak 4 lembar, jadi dia membayar Rp. 400,-. Pandu sekarang sudah bisa menjumlah lho.
Oya, kepandaian menggambar Pandu didapatnya secara otodidak. Dari mengamati gambar di buku, Pandu langsung menuangkannya dalam gambarnya. Pandu juga bisa memberi detail yang pas pada gambarnya.
23 June 2008
Nina Bobok Pandu: Udara Pegunungan
Pernah ketika kami ada di rumah Malang, Pandu tidak mau diajak tidur siang karena asyik main tembak-tembakan sama Papi. Semua orang yang lewat di depan rumah di tembak sampai melongo (he-he.. lingkungan rumah Malang Pandu adalah lingkungan yang sangat sepi, jadi ketika Pandu seru bermain tembak-tembakan, orang yang lewat depan rumah langsung melongo melihat kejadian yang sangat aneh terjadi di lingkungan itu).
Ketika Papi tidur siang karena kecapekan, Pandu juga ikut tertidur. Tapi apa yang terjadi? Tidur siangnya dia tempuh selama 4 jam! Tidak satupun orang berhasil membangunkannya. Sampai diteriakin pun Pandu tidak bangun. Udara pegunungan Malang memang berhasil membius Pandu.
22 June 2008
Makanannya Lebih Besar

21 June 2008
Pameran Foto di Pameran Pendidikan dan Teknologi
07 May 2008
Camping Homeschooling se-Jawa TImur


Inilah pengalaman camping Pandu yang pertama kali. Meskipun pertama kali, tapi sangat menyenangkan buat Pandu. Bermain, berlari, melompat, belajar hal baru, main gobaksodor, mencari jejak, semua dilakukan dengan gembira bersama teman-teman dari Klub Sinau, Sekolah Dolan (Malang), dan Komunitas Rumah Ilmu (Surabaya). Semua ini adalah komunitas homeschooling di Jawa Timur. Setengah acara Pandu merasa sangat lapar, padahal sebelum teman-temannya datang Pandu menyempatkan diri untuk makan dulu. Lihat saja muka laparnya Pandu.. kasihan ya. Setelah itu Pandu melanjutkan acara mencari jejak, dan main gobaksodor (lihat foto yang atas). Main gobaksodornya kacau, Pandu memakai segala cara untuk berhasil melewati temannya. Bahkan dengan menunjuk langit sambil bilang "ada pesawat", terus temannya memandang ke atas, dan.. lewatlah Pandu. Sewaktu pulang, Pandu bilang ingin ada acara begini lagi, sambil jatuh tertidur di pelukan Oma Nit di samping Nadya yang pulang sama-sama Pandu.
15 April 2008
Pandu (tidak) berduka cita
24 March 2008
Fotografer Cilik


Kemarin Pandu berhasil foto Mami dan Papi. Bagus lho hasilnya! Tidak pakai kamera digital biasa, tapi pakai kamera digital SLR Konica Minolta Alpha 7D! Lihat gayanya waktu memotret, mantap! Foto Mami dan Papi ini diambil dari jarak sekitar 7 meter dengan lensa sigma 170-500 mm. Kali ini Pandu berhasil mendokumentasikan Papi dan Mami dengan suasana mesra namun ceria. Setelah menikah, baru sekarang ini Papi dan Mami di foto dalam adegan mesra, bukan oleh fotografer dewasa, tapi oleh anak sendiri yang tidak kalah profesional. Ayo kita pupuk terus bakat ini ya Nak!
05 March 2008
Pandu Menulis
03 March 2008
Kompetisi Lego


Kemarin Minggu, tanggal 2 Maret 2008 Pandu ke Cito bermaksud mengikuti kompetisi Lego untuk tingkat usia di bawah 6 tahun. Tentu saja Mami dan Papi berharap Pandu mau mengikuti kompetisi ini, sebab Pandu sangat pintar bermain Lego untuk anak seusianya (terbukti jika bermain Lego bersama teman-temannya di rumah), dan yang membuat Mami kawatir adalah karena Pandu selama ini tidak pernah mau mengikuti perlombaan apapun. Kalau pun dia mau mengikuti, itu karena ada teman baiknya yang juga ikut, yaitu Saka. Tapi seringkali perlombaan apapun yang mereka berdua ikuti berakhir dalam satu perlombaan: lomba ultraman (perang-perangan). Ternyata benar, Pandu tidak mau ikut kompetisi. Asalnya Pandu mau, tapi begitu melihat peserta yang lain berebut mengambil Lego yang disediakan, Pandu mundur, tidak mau lagi terlibat. Beberapa peserta ada yang menangis karena berebut Lego yang disediakan untuk kompetisi ini. Mami dan Papi tidak mau memaksa Pandu untuk mau ikut, memang Mami berusaha memancing keinginannya, tapi tidak berhasil. Ya sudahlah, yang penting Pandu senang dan tidak stress seperti anak lain yang menangis karena dipaksa oleh ambisi orang tuanya. Apalagi pada prosesnya, banyak orang tua terlalu ambisi sehingga bukannya anak yang menyusun Lego, tapi orang tua. Yahh... apapun asal ada foto anak sebagai pemenang dan dapat hadiah Lego yang notabene harganya mahal, mungkin! Dan.. seperti biasa, Saka juga datang dan mereka pun kompetisi ultraman di arena kompetisi Lego, heeemmmm...
Pandu memang tidak ikut kompetisi, tapi dia beli 3 kotak Lego (pemadam kebakaran, ambulans kecil dan ambulans besar), plus topeng Bionicle dan matte Lego. Sampai di rumah, Pandu mandi dan langsung menyusun Lego mobil pemadam kebakaran, all by himself!! Wish list Pandu: Lego City komplit!!!
29 February 2008
Kumbang
"Aku jadi kumbang," begitu kata Pandu waktu melihat kumbang besar ada di halaman rumah. Kumbangnya berhasil difoto oleh Mami. Pandu ribut mencari matanya, ada dua titik yang dia anggap mata, tapi Mami masih juga tidak merasa yakin bahwa itu adalah mata kumbang. Kami berusaha mencari di Wikipedia, tapi tidak ada penjelasan mengenai letak mata kumbang yang ada di foto ini (yang kemudian kami tahu bahwa bahasa Inggrisnya adalah beetle), yang ada adalah penjelasan mengenai mata kumbang secara umum. Sebelumnya kumbang ini kami temukan dalam keadaan terbalik, tapi lalu oleh Pandu dibalik lagi agar benar posisinya. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang beetle ini, bisa dilihat di EnsikloPandu.
28 February 2008
Pandu Makan Sendiri????
14 February 2008
Toko Tante Opik
07 February 2008
Imlek = Mainan Baru


Imlek tahun ini Mami dan Papi ingin memberikan suasana yang sangat mirip dengan Imlek di masa kanak-kanak Papi-Mami walaupun sebenarnya sudah sekitar 25 tahun Papi dan Mami tidak melakukan tradisi ini lagi. Cara menata meja, bau hio, pohon angpao, makanan Imlek tempo dulu yang sengaja dimasak oleh Oma Nit, semuanya dibuat supaya suasana Imlek benar-benar terasa. Baju qi bao Pandu juga sudah disiapkan. Tapi... waktu saatnya mengumpulkan angpao Pandu sama sekali tidak mau pakai bajunya. Pandu sebenarnya tidak tahu apa itu angpao, setelah dijelaskan kalau isinya uang dan boleh dipakai untuk beli mainan sesukanya, Pandu jadi senang. Bau hio juga dipertanyakan Pandu, setelah dijelaskan peran hio dalam Imlek, Pandu jadi mengerti dan bisa menikmati baunya. Untuk penjelasan mengenai Imlek, bisa dibaca di EnsikloPandu.
24 January 2008
Membuat Patung atau Cerita?


20 January 2008
Lagu Hujan Dari Barney
oh what a fun that would be
I'm standing outside with my mouth open wide
Wa a a a a a a a a a a (sambil buka mulut dan kepala menghadap atas)
Hujan-hujan
18 January 2008
Rumah Lego Untuk Muyu

Muyu, seekor keong (hermit crab) kesayangan Pandu. Besarnya sebesar kepalan tangan dewasa. Suatu hari Pandu main Lego dan dibuatlah sebuah rumah, lalu Muyu dimasukkan ke dalamnya, dan jadilah "rumah Muyu".
12 January 2008
Dokumentasi Mainan Pandu

08 January 2008
Belajar Bahasa Inggris Dari Internet

Belajar harus menarik, begitu juga dengan belajar bahasa Inggris. Ada lho, sumber belajar yang murah, menarik, dan kaya bentuk (ada story, comic, belajar pengucapan huruf, games, music, poem, art galery, dan banyak lagi). Di www.starfall.com bisa didapat semuanya itu. Pandu sangat senang belajar dengan website ini. Tampilannya sangat menarik. Yang Pandu senang terutama games dan comicnya.