27 June 2008

Hari yang heboh buat Pandu

Hari ini sangat heboh! Mami yang cerita nih:
Pagi hari Pandu bangun tidur dengan membawa bantalnya keluar kamar, Pandu berkata, "Bida (nama bantalnya) aku mandikan." Dan memang, bantalnya basah, tapi sebenarnya selama tidur malam Pandu membawa tempat minum ke tempat tidurnya, lalu semalaman airnya tumpah ke atas bantalnya, untung saja basahnya cuma sedikit, diangin-angin sebentar sudah kering.
Lalu siangnya di kelompok belajarnya, Pandu berkelahi hebat dua kali dengan Enad, temannya.
Setelah itu, di rumah, siang hari Pandu tidak mau tidur siang, setelah makan dia mainkan botol minumnya lagi dan airnya di ciprat-ciprat ke atas bantalnya, dan bantalnya basah lagi. Setelah melihat bantalnya cukup basah, Pandu buru-buru membawa bantalnya ke belakang dan mau dimasukkan ke bak penuh air. Mami tadinya santai aja, Mami kira Pandu cuma mau membawa bantalnya ke kamar Oma Nit yang di ada di lantai 2 rumah kami. Setelah melihat tanda-tanda bantalnya mau dimasukkan ke bak... Mami langsung loncat untuk mencegah Pandu. Aduuuhhhh... lutut Mami yang sendinya sudah robek (gara-gara terlalu pe-de olahraga jalan jauh) jadi sangat terasa sakitnya.
Melalui perdebatan yang sengit: Mami berusaha mencegah Pandu untuk memasukkan bantal ke dalam bak versus keinginan Pandu yang kuat untuk memasukkan bantal ke dalam bak, tetap saja tidak ada kata sepakat, untunglah Oma Nit yang mendengar keributan kami keluar kamar dan berhasil menyuruh Pandu masuk dengan alasan: "Kalau kamu dan mami ribut terus di situ Oma gak berhasil menjebak tikus lho." Good reason. Pandu nurut dan kami masuk.
Pandu belum selesai. Sarung bantal bida di lepas, sambil ngomong, "Bajunya bida dilepas aja terus dicuci," Lalu dia masukkan sarung bantal bida ke dalam mesin cuci, dia nyalakan mesin cuci yang isinya cuma sarung bantal bida thok! Wah, langsung Mami giring Pandu kembali ke ruang keluarga dan cepat-cepat matikan mesin cucinya. Didalam ruang keluarga Pandu masih saja memikirkan bidanya, "Bida pake celana Mami saja," lalu dia masuk ke kamar mengambil jemuran celana pendek yang masih belum dilipat dan memakaikannya sebagai sarung bantal bida... ya ampun anak Mami ini!
Sepertinya itu kehebohan terakhir? Tidak.... Malamnya kami ke Suncity Mall, disana ada pameran alat tulis sekolah (Back to school), ada stand Lego robotic.... wah.. Papi dan Pandu wisata mata nih... soalnya mau beli juga belum mampu, he-he...setelah Pandu puas, kami pulang karena Pandu sudah mulai berbisik: "Mami, pulang yuk, aku mau bikin robot itu dari Lego," Nah lo... Pandu tuh seringnya begini, lihat apa dan dimanapun dia langsung ingin membuatnya dari Lego, bagus sih, kreatif. Tapi menyusahkan juga, kebiasaan ini sudah Mami 'baca', jadi setiap keluar kota kami selalu membawa tas Legonya, agar dimanapun dia bisa menuangkan ide melalui Lego dan tidak keburu pulang.
Sampai di rumah Pandu benar-benar bermain Lego, setelah robotnya jadi dia berjalan ke arah laptopnya, lalu kabel laptop dia tarik, untungnya kabel itu tidak nancap di laptop. Dia bilang gini, "Ini buat kabelnya biar bisa jalan robotnya," olala... kabelnya gak sama sayang... nanti de, kalau Mami ada uang kita bawa pulang Lego Mindstorm itu.
Betul-betul hari yang heboh dan penuh eksplorasi.

25 June 2008

Gambar Pandu


Kalau Pandu menggambar... asyiiikk... sekali. Waktu berumur 1 tahun, pandu telah bisa menggambar wajah orang dengan lengkap, mata, mulut, hidung, alis bahkan jerawat di tempat yang benar pula. Kesibukan yang paling disukai Pandu selain bermain Lego adalah menggambar. Gambar di atas ini adalah hasil karyanya kemarin siang. Yang atas adalah paus bungkuk, yang bawah adalah gambar roket Little Einstein. Pandu jadi ingat ada seorang teman yang sedang suka sama Little Einstein, haloo Nadya...!
Sekarang ini, Pandu sedang belajar tentang konsep uang. Papi punya ide cara belajar tentang uang yang asyik, yaitu: kalau Pandu mau minta kertas untuk gambar, sekarang Pandu harus membeli pada Mami. Satu lembar kertas seharga Rp. 100,-. Hari ini Pandu sudah membeli kertas sebanyak 4 lembar, jadi dia membayar Rp. 400,-. Pandu sekarang sudah bisa menjumlah lho.
Oya, kepandaian menggambar Pandu didapatnya secara otodidak. Dari mengamati gambar di buku, Pandu langsung menuangkannya dalam gambarnya. Pandu juga bisa memberi detail yang pas pada gambarnya.

23 June 2008

Nina Bobok Pandu: Udara Pegunungan

Kesulitan Pandu sejak bayi: tidur. Paling sulit diajak tidur, paling sulit dibangunkan dari tidur. Suatu hari Pandu punya alasan untuk menolak tidur siang, "Mami, tidur itu membosankan," begitulah... kadang dia memang tidak tidur, tapi tidak jarang juga tidak lama kemudian tertidur.
Pernah ketika kami ada di rumah Malang, Pandu tidak mau diajak tidur siang karena asyik main tembak-tembakan sama Papi. Semua orang yang lewat di depan rumah di tembak sampai melongo (he-he.. lingkungan rumah Malang Pandu adalah lingkungan yang sangat sepi, jadi ketika Pandu seru bermain tembak-tembakan, orang yang lewat depan rumah langsung melongo melihat kejadian yang sangat aneh terjadi di lingkungan itu).
Ketika Papi tidur siang karena kecapekan, Pandu juga ikut tertidur. Tapi apa yang terjadi? Tidur siangnya dia tempuh selama 4 jam! Tidak satupun orang berhasil membangunkannya. Sampai diteriakin pun Pandu tidak bangun. Udara pegunungan Malang memang berhasil membius Pandu.

22 June 2008

Makanannya Lebih Besar

Lebih besar mana, laba-laba atau lalat ini? Jawabannya, lebih besar lalat, tapi, siapa yang kalah? Lagi-lagi jawabannya lalat. Laba-laba yang lebih kecil ini ternyata memakan lalat yang lebih besar daripada dia, dan berhasil mengalahkannya sendirian tanpa teman. Sebenarnya, kok bisa ya laba-laba ini mengalahkan lalat? Karena si lalat terlanjur lengket di sarang yang dibuat laba-laba. Lalu, laba-laba menyuntikkan sejenis enzim pada tubuh mangsanya untuk meremukkan anggota tubuh mangsanya. Jika sudah remuk, anggota tubuh tersebut akan dihisap oleh alat penghisap yang seperti mulut laba-laba. Menarik ya, kehidupan laba-laba ini.

21 June 2008

Pameran Foto di Pameran Pendidikan dan Teknologi

Tanggal 17-19 Juni 2008 Klub Sinau, komunitas homeschooling Sidoarjo, menjadi peserta Pameran Pendidikan dan Teknologi Sidoarjo. Foto-foto karya Pandu dengan kamera Konica Minolta ikutan dipamerkan. Banyak pengunjung yang kagum dengan keahlian fotografi Pandu. Mami menerangkan pada pengunjung, bahwa melalui homeschooling Pandu bisa mengembangkan keahlian fotografinya dan keahlian lainnya selain bisa tetap belajar sesuai minat dan kemampuan Pandu. Melalui homeschooling, tidak ada batasan belajar pada anak selain batasan kemampuan dan minat itu sendiri. Tentu saja jika anak belajar dengan cara ini, maka anak belajar dengan fun. Selain foto-foto karya Pandu, dipamerkan juga kumpulan daun dan tulisan nama daun yang dibuat sendiri oleh Pandu sebagai wujud kepedulian pada lingkungan pada hari bumi lalu.