24 March 2008

Fotografer Cilik



Kemarin Pandu berhasil foto Mami dan Papi. Bagus lho hasilnya! Tidak pakai kamera digital biasa, tapi pakai kamera digital SLR Konica Minolta Alpha 7D! Lihat gayanya waktu memotret, mantap! Foto Mami dan Papi ini diambil dari jarak sekitar 7 meter dengan lensa sigma 170-500 mm. Kali ini Pandu berhasil mendokumentasikan Papi dan Mami dengan suasana mesra namun ceria. Setelah menikah, baru sekarang ini Papi dan Mami di foto dalam adegan mesra, bukan oleh fotografer dewasa, tapi oleh anak sendiri yang tidak kalah profesional. Ayo kita pupuk terus bakat ini ya Nak!

05 March 2008

Pandu Menulis

Karya tulis pertama Pandu dibuat hari ini. Sebuah surat buat temannya, berisi gambar buatan sendiri, gambar speed champ versi Pandu. Kertas gambarnya dilipat-lipat, lalu di tulis nama tujuannya: ASKA. Maksudnya mau menulis SAKA. Ceritanya begini, Pandu minta kertas HVS untuk menggambar, lalu dia menggambar mobil, monster, dan speed champ. Kemudian gambar speed champ dia lipat-lipat sambil bilang, "Ini surat bukan surat biasa lho, ini gambar speed champ." Lalu dia bilang, "Ini surat speed champ buat Saka, aku tulis namanya dulu." Oh man... ternyata dia langsung menulis huruf S, terus Pandu tanya, "Habis S apa mami?" Mami jawab, "A", Pandu pun langsung menulis huruf A, tapi dia tulis di depan huruf S. It's ok, karena kamu sudah menunjukkan perkembanganmu. "Lalu habis A apa mami?" begitiu tanya Pandu. "K," jawab Mami. "K itu yang mana?" tanya Pandu. Lalu Mami tunjukkan contoh huruf K dari worksheet Pandu yang sama sekali belum dia kerjakan. Pandu pun mulai mencontoh huruf K di kertas suratnya. Sempurna! "Habis K apa Mami?" tanya Pandu lagi, "A," jawab Mami. Tanpa bertanya lagi Pandu langsung bikin A. Jadi deh tulisan ASKA, hebat deh kamu! Selama ini ternyata kamu perhatian dengan huruf yang kami ajarkan ya. Padahal sepertinya kamu sangat cuek jika kami ajak belajar huruf. Hebat Nak! Salut! Lanjut lagi ya...

03 March 2008

Kompetisi Lego



Kemarin Minggu, tanggal 2 Maret 2008 Pandu ke Cito bermaksud mengikuti kompetisi Lego untuk tingkat usia di bawah 6 tahun. Tentu saja Mami dan Papi berharap Pandu mau mengikuti kompetisi ini, sebab Pandu sangat pintar bermain Lego untuk anak seusianya (terbukti jika bermain Lego bersama teman-temannya di rumah), dan yang membuat Mami kawatir adalah karena Pandu selama ini tidak pernah mau mengikuti perlombaan apapun. Kalau pun dia mau mengikuti, itu karena ada teman baiknya yang juga ikut, yaitu Saka. Tapi seringkali perlombaan apapun yang mereka berdua ikuti berakhir dalam satu perlombaan: lomba ultraman (perang-perangan). Ternyata benar, Pandu tidak mau ikut kompetisi. Asalnya Pandu mau, tapi begitu melihat peserta yang lain berebut mengambil Lego yang disediakan, Pandu mundur, tidak mau lagi terlibat. Beberapa peserta ada yang menangis karena berebut Lego yang disediakan untuk kompetisi ini. Mami dan Papi tidak mau memaksa Pandu untuk mau ikut, memang Mami berusaha memancing keinginannya, tapi tidak berhasil. Ya sudahlah, yang penting Pandu senang dan tidak stress seperti anak lain yang menangis karena dipaksa oleh ambisi orang tuanya. Apalagi pada prosesnya, banyak orang tua terlalu ambisi sehingga bukannya anak yang menyusun Lego, tapi orang tua. Yahh... apapun asal ada foto anak sebagai pemenang dan dapat hadiah Lego yang notabene harganya mahal, mungkin! Dan.. seperti biasa, Saka juga datang dan mereka pun kompetisi ultraman di arena kompetisi Lego, heeemmmm...
Pandu memang tidak ikut kompetisi, tapi dia beli 3 kotak Lego (pemadam kebakaran, ambulans kecil dan ambulans besar), plus topeng Bionicle dan matte Lego. Sampai di rumah, Pandu mandi dan langsung menyusun Lego mobil pemadam kebakaran, all by himself!! Wish list Pandu: Lego City komplit!!!