18 September 2008

Pindahan Blog

Sehubungan dengan semakin berkembangnya proses homeschooling Pandu, maka blog Belajar Tanpa Batas ini kami pindahkan ke http://pandu.punyaweb.co.cc
Ayo tengok portofolio barunya Pandu ya....

14 August 2008

Cita-cita Pertama Pandu

Kemarin setelah menservice Papi-Mami dengan pijatan, Pandu mengagetkan Mami: "Mami, kalau sudah besar nanti aku jadi bapak pijat lho!" O-o... so... ini cita-cita pertamamu ya nak...? Selama ini kalau ditanya tentang cita-citanya, Pandu selalu bilang jadi dino-lah, jadi monster-lah, tapi kali ini profesi pertama yang dia sebutkan sebagai cita-cita: Tukang Pijat!! Mau ketawa ya bagaimana... nahan ketawa juga tidak mampu... akhirnya meledak juga tawa Mami... hua..ha..ha...
Mami ketawa bukannya bermaksud melarang Pandu bercita-cita tukang pijat... tidak sama sekali... hanya lucu saja, itu menunjukkan keluguan seorang anak, apa yang dia gemar lakukan saat itu ya itulah cita-citanya. Tak ada niat Mami dan Papi melarang Pandu bercita-cita apapun... termasuk tukang pijat. Mami jelaskan, bahwa apapun cita-cita Pandu, dan apapun profesi yang pada akhirnya dipilih Pandu, tidak akan dilarang, asalkan Pandu bahagia dengan pilihannya itu dan... nah ini yang terpenting: sebagai penganut katolik, tidak melanggar perintah Allah.
Sepertinya Pandu terinspirasi tukang pijat sejak melihat Fani, sepupunya, dipijat oleh bapak tukang pijat. Sebab sejak saat itu Pandu senang main pijat-pijatan.
Bahagianya anak-anak... bisa jadi apapun yang dia inginkan: jadi tukang pijat, jadi astronot, semua hanya tinggal memakai sedikit barang yang ada disekelilingnya ditambah dengan buaaanyaaakk sekali imajinasi... maka dia sudah jadi apa yang dia inginkan. Satu hal yang tidak ingin kami patahkan dari dunia anak-anak Pandu adalah imajinasinya, sebab inilah yang membedakan anak-anak dengan orang dewasa, dan membatasi dunia anak-anak dan dunia dewasa. Ketika seseorang tidak bisa lagi berimajinasi dengan bebas maka dia sudah kehilangan dunia anak-anaknya. Susah bagi orang dewasa yang kehilangan dunia anak-anak untuk bisa dekat dengan anak-anak dan bermain dengan gembira bersama anak-anak. Jadi, kalau mau dekat dan akrab dengan anak-anak, jangan ragu untuk berimajinasi bersama mereka.

29 July 2008

Bikin Mainan Sendiri

Suatu hari Pandu minta botol bekas minuman, lalu dia isi dengan pasir pantai Nusa Dua, lalu dimasukkannya huruf-huruf, di botol yang lain dimasukkan aneka bentuk (oval, segiempat, lingkaran), botol yang lainnya lagi diisi dengan binatang kecil-kecil, dan mainan serangga... jadilah sebuah mainan edukatif baru!! Huruf apa yang keluar... itu dipakai untuk tebak-tebakan: benda apa yang diawali huruf yang keluar tadi? Kalau yang lainnya, Pandu senang lihat mainan binatang kecil-kecil yang sebagian tubuhnya keluar dari pasir. Kreatif... sederhana tapi kreatif ya untuk anak seumur Pandu.

27 July 2008

Profesionalitas Kinerja Pandu

Study, service, dan work... study sudah tiap hari, service juga tiap hari (dikit-dikit bantu Mami kerja), yang kurang work. Harus dibikin dalam suasana yang menyenangkan, bersama teman-teman... kalau sendirian pasti sebentar bosan atau malah gak mau. Trus jenis pekerjaannya apa ya? Jasa, jualan, produksi lalu dijual... kayaknya untuk anak seumur Pandu yang paling mungkin ya jualan. Kalau memadukan semuanya: jualan bersama-sama teman-teman dalam suasana yang menyenangkan, ujungnya ketemu di BAZAAR ANAK-ANAK... harus anak-anak thok! Orang dewasa gak boleh nimbrung jualan, karena pasti kacau kepentingan. Kalau anak-anak yang jualan 'kan gak cari untung gede (atau malah gak ada untungnya), kalau orang dewasa yang dipikir pasti keuntungan. Akhirnya, Mami ngomporin tante Ririn untuk ngadain Bazaar Anak-anak. Sebelumnya gak mikir untuk ngadain dekat-dekat hari anak apalagi bazaar dalam rangka hari anak, tapi kok ya dekat juga... ya udah kalo ditanya orang “dalam rangka apa bazaarnya?” bilang aja hari anak, daripada susah-susah jelasin, toh orang sekampung Pandu gak ngerti juga apa itu Moore Formula (kecuali tante Ririn – mamanya Saka).

Kurang dua minggu Mami bikin brosur dengan dibantu Pandu. Gak banyak, cuma bikin dikit, cuma di titip di Toko Mutiara yang jadi lokasi bazaar (catt: Toko Mutiara ini lokasinya di depan rumah Pandu), sama dibawa kakaknya Saka untuk disebar ke teman-temannya.

Trus, Mami mulai nanya Pandu mau jual apa (Mami udah kebingungan, gak ada ide mau jual apa... buntu puoooll). Pandu bilang mau jual pisang, ya udah.. keputusan sementara: jual pisang sampai ada ide yang lebih baik. Dua hari kemudian Mami nanya Pandu lagi: mau jual apa? Jawaban yang spontan: pisang! Kelipatan 2 hari kemudian (2 hari, 4 hari, 6 hari) sampai h-2 jawaban Pandu tetap: pisang!! Ya udah... daripada susah mikir pisang aja. Tapi pisang apa dong? Pisang goreng? Pisang rebus? Kolak pisang? Pisang keju? Pisang coklat? Bukan... CUMA PISANG. Waduh, bingung si Mami... apa iya yang dipajang pisang gitu thok?? Kayaknya gak punya nilai jual nih! Think, think, think! (Kayak film My Friend Tiger And Pooh). Dua jam kemudian... CLING! Ada ide... KAMPANYE PISANG!! Pisangnya dibuatin boneka dari flanel model anak yang kecapekan bawa pisang di punggungnya trus dikasi mini book yang menjelaskan tentang manfaat pisang, isi tulisannya gini:

  • Why I like to eat banana?

  • Banana taste so yummy

  • The color is so yellow-ee

  • Banana makes my body strong

  • Banana can stop my hunger

  • Thank You Banana...

Cukup provokatif ya? Tapi persiapannya mepet juga, dua hari mesti bikin boneka flanel, bikin berapa boneka ya? Huh, 12 aja de, 12 boneka berarti 12 buah pisang, maunya lebih... apa boleh buat, waktunya sangat terbatas. Ini pun pada hari h (Sabtu, 26 Juli 2008), boneka baru selesai jam 14.30, mepet banget.


Inilah Kampanye Pisang Pandu

Jam 16.00 tante Ririn sudah terlihat bawa tikar menuju lokasi, Mami juga sudah siap. Tikar digelar, meja ditata sebentar kemudian semua penjual sudah siap. Pandu menyempatkan diri untuk beraksi dengan Odil dan Asimo julet (julet = istilah Pandu untuk “makhluk” yang tubuhnya tidak proporsional).

Gaya dulu sama Odil dan si Asimo "julet"

Penjual siap, pembeli juga siap. Pandu menata pisang-pisangnya, lalu ada seorang pembeli, Pandu tidak siap dengan kotak uang, jadi penghasilan pertamanya diletakkan di tikar, Mami kasi ide untuk ditaruh di saku celana tapi Pandu tidak mau, trus Mami tawarkan untuk titip sama Mami tapi Pandu juga tidak mau. Akhirnya Mami ngerti kalau Pandu ingin ikut-ikutan teman-teman yang meletakkan uang di kotak uang, jadi Mami ambilkan kotak untuk kotak uang Pandu. Pisang jualan Pandu murah meriah... Rp. 1000,- sudah dapat pisang, boneka, dan mini book!


Menata Pisang

Kotak uang Pandu (yang ijo itu lho!)

"Harganya seribu.."

"Ini kembaliannya.."

Uang Oom Jeffry ditolak Pandu

Anak-anak ini sangat lucu saat berjualan, usia teman-teman Pandu yang berjualan ini antara 4-10 tahun, dan mereka benar-benar profesional!! Memberikan kesempatan pada anak-anak pasti akan membuat mereka bisa mengeluarkan potensinya dengan maksimal, sebaliknya, meremehkan mereka akan membuat potensi mereka makin tersembunyi.


Enad yang juga berpartisipasi

Teman-teman bermain Pandu ada yang jual ice cream (Arini), es blewah (Sisca), alat tulis (Icha), kaos kaki (Saga), jelly berhadiah craft bebek dari kertas (Fani), coklat aneka bentuk (Jeny), worksheet (Saka), ikan titul goreng berhadiah permen (Saka), siomay (Audrey), lukisan (Waifi), susu gelas (Tigor), bakso (Enad), juga ada arena mewarna glass deco, bahkan karena hari bazaar ini bersamaan dengan ulang tahun Saka, Saka bagi-bagi kacang gratis!!! Semua makanan yang dijual ueeenaakkk (Mami beli semua macam dagangan teman Pandu)... siomaynya enak, es blewahnya enak, ice creamnya enak, jellynya enak, coklatnya enak, susunya enak, baksonya Enad... eh, enak. Oiya, teman HS Pandu, si Enad ikutan juga jual bakso bikinan mamanya, tante Wulan. Enak... per biji Rp. 1000,- tapi kayak bakso Rp. 1500,- Pandu aja habis 4 bakso sekali makan.


Suasana Bazaar Anak-anak

Tapi yang rekor dagangannya abis duluan adalah... Pandu! Hebat... dan selama itu Pandu gak ninggalin mejanya sama sekali, bertanggung jawab juga dengan pekerjaannya. Ada adegan lucu: Pandu suka boneka yang pake baju coklat, trus ada Oom Jeffry, pemilik Toko Mutiara, mau beli pisang pilih yang baju coklat... apa yang terjadi? Pandu gak mau dibayar! Lucu banget.. Pandu gak mau nerima uangnya... semua yang lihat tertawa geli ngelihat penolakan Pandu yang memang lucu. Ada lagi adegan lain: Bapaknya Tigor (teman Pandu yang jual susu gelas) beli pisang 2 buah ngasi uang Rp. 5000,-, Pandu yang belum ngerti betul konsep uang kembalian ngasi kembalian Rp. 8000,- wah, untung yang beli ini tetangga baik... sekalian ngajarin Pandu itung-itungan kembalian... asyiknya HS, belajar dengan siapa saja!



Deretan stand-stand

Tidak sampai pukul 17.30 (waktu yang dijadwalkan untuk menutup bazaar) semua dagangan sudah habis, kecuali alat tulis dan glass deco. Jadi bazaar pun disudahi. Semua anak senang dan gembira, semua orang dewasa yang hadir memberikan apresiasi yang baik tentang bazaar anak-anak ini, bahkan ada yang mengharuskan cucunya untuk ikut jualan kalau ada bazaar anak-anak lagi. Mami berpikir, kalau misalnya Pandu gak diijinkan berjualan pisang seperti keinginannya, apakah Pandu bisa bertanggung jawab seperti ini ya? Belum tentu, inilah pentingnya penghargaan pada setiap pendapat Pandu, dia jadi belajar bertanggung jawab atas pilihannya. Diakhir acara, Mami, Papi dan Pandu ber-hi5 untuk suksesnya bazaar dan kampanye pisangnya. Sukses juga untuk tante Ririn (liputan tante Ririn bisa dibaca di: sissagsak.blogspot.com) yang sudah menghubungi teman-temannya untuk datang ke bazaar anak-anak ini, jadi bikin rame acara!



Penjual pisang yang kecapekan, lihat sandalnya, aneh ya...

Sukses de... Pandu juga sangat gembira. Jam 21.30 Pandu tertidur dengan pulas dan bahagia.

22 July 2008

Suatu hari Mami mengupas telur puyuh rebus, Pandu menemani Mami sambil ikut-ikutan ngupas, lalu dia lihat setumpuk kulit telur, dia susun jadi bentuk-bentuk mobil, cling.... muncul ide Mami, kulit telur di lem untuk memberi warna pada gambar. Trus Pandu gambar rumah yang besar, dikasi lem, lalu kulit telur di tempel-tempel di lem tadi.. jadilah tembok bermotif kulit telur, diberi jendela dari kertas warna kuning, lalu... atapnya dari apa ya? Pasangan telur yang bikin telur rebus jadi enak: garam! Gambar atap diberi lem, tabur-tabur garamnya... Pandu asyik, senang main yang seperti ini... kreatifitas mewarna dengan jari gak cuma fingerpainting ya...

Ulat Speyeria Cybele

Inilah ulat yang sempat diperlihara Pandu selama 4 hari. Namanya: Speyeria Cybele. Kupu-kupunya cantik sekali (kata Pandu), gambar dibawah ini kupu-kupu Speyeria Cybele yang jantan, cantik ya...
Sayang sekali ulatnya mati sebelum sempat jadi kupu-kupu. Mungkin lain waktu... ayo berburu ulat... dan bikin Oma Nit makin geli...

20 July 2008

Teman baru Pandu

Heboh... bikin Pandu kaget... itulah teman-teman barunya di Cita Hati. Kemarin Klub Sinau mengadakan acara Meet & Share dengan anak-anak berkebutuhan khusus di Cita Hati. Selama ini Pandu memang belum pernah bertemu dengan teman-teman berkebutuhan khusus, sehingga event ini benar-benar mengejutkan Pandu. Tiba-tiba ada seorang teman yang merebut HP Mami, mengubek-ubek isi tas Mami... wah heboh... lalu acara dimulai dengan mengejutkan... semua teman anak berkebutuhan khusus menangis keras, teriak-teriak... terapisnya mengambil anak-anak itu dengan paksa... lalu ada juga yang memaksa Pandu memakai tag nama, dan... Pandu pun tidak mau berpisah dengan Mami, udah gitu salah satu pengajar juga berusaha memaksa Pandu lepas dari Mami dengan menarik tubuhnya... wah kacau... Pandu tuh anak normal... gak bisa disamain dengan anak berkebutuhan khusus... kalau dengan Pandu, kita mesti nanya: "mau gak?" itu yang biasa kami lakukan, karena dia punya kehendak yang mesti kita hargai, karena Mami percaya itu penting untuk pengembangan self esteem Pandu. Pandu bisa memilih dan dia harus belajar bertanggung jawab atas pilihannya, itu yang penting. Bukan melakukan tugas karena terpaksa. Masih banyak "keterpaksaan" yang dia harus lakukan, seperti mandi kalau mau pergi (walaupun pergi ke kamar mandinya dengan senang hati tapi Mami tahu Pandu terpaksa), atau menghabiskan obat yang pahit... giccuuu...
Melihat kondisi teman-teman baru Pandu kemarin dan kondisi terapisnya, Mami berpikir: homeschooling adalah harga mati untuk anak berkebutuhan khusus, kasih sayang orangtua yang tanpa syarat adalah modal pembelajaran mereka untuk memaksimalkan tumbuh kembang.

11 July 2008

PCB + Slot = CPU?

Malam itu, Pandu melihat sang Mami bekerja di komputer keluarga, melakukan tata layout buku seorang klien. Ketika the Mami darling mem-browsing (apa sih basa Endonesa-nya?) clip-art (apa lagi yah basanya?), muncul gambar layout PCB, mungkin PCB sebuah motherboard or what so ever .
"Apa itu ?", tanya Pandu dengan singkat. Mami langsung berteriak ringan, "PAPIIIIIIIIII !!!!!!!! PANPAN TANYA GAMBAR APA INI ???". Waks, kayak gitu dibilang teriak kecil?

.... aduuuhhhh... kecil amat sih keyboard EEE ini? tangan jantan-ku belum terbiasa dengan pinky mungil ini, ketikanku salah terus, tekan shift jadi salah cursor pad. ....

Dengan kecepatan kilat, Papi berlari menuju TKP, lalu berujar, "Ooh, itu jalur-jalur di PCB, seperti jalanan saja, tapi yang lewat listrik". Dalam waktu singkat, Papi mengeluarkan salah satu koleksinya yang sudah berumur belasan tahun. Sebuah motherboard PC 386, 4 buah memory 30 pin, sebuah ISA VGA card dan ISA I/O card.
Singkat cerita, Pandu mengenal dan belajar mengenai PCB, listrik yang bisa mengalir, slot, card dan microchip. Pelajaran dilanjutkan dengan belajar memasang memory dan card pada slotnya. Dalam waktu yang tidak lama pula, pelajaran beralih menjadi permainan miniatur kota, dengan motherboard sebagai kota, kemudian kapasitor, microchip dan slot menjadi bangunan, jalur pcb menjadi jalanan dan Lego bricks menjadi mobil, truk dan ambulan.
Permainan menjadi lebih liar dengan turut campurnya sang Dino beserta koleksi komplit Kungfu Panda yang bertempur di dalam kota.

The End - Written by Papi using Mommy's Pinky EEE - Aaaaargghhhh!!!!! SOOO SMALLL!!!!

10 July 2008

Pandu Belajar Rapi

Beberapa hari ini banyak terjadi kecelakaan di rumah kami. Si Tigress kakinya patah tertindih Papi, makanan yang dibawa Mami jatuh karena kaki Mami menginjak bola durian, kaki Pandu sakit karena menginjak Lego. Semua kejadian ini bersumber dari 1 hal: mainan yang berserakan di mana-mana. Pandu memiliki gudang mainan sendiri, karena mainannya sangat banyak. Tapi walau begitu, mainan-mainan itu seringkali "tidak kerasan" di kamarnya sendiri, maunya keluar kemana-mana. Mami merasa sudah waktunya untuk mengajarkan disiplin pada mainan-mainan ini (termasuk komandannya). Akhirnya Mami keluarkan karpet "embong" (yang bergambar rumah dan jalanan itu) dan membuat peraturan baru bagi para mainan: mainan yang keluar dari area karpet akan dihukum masuk kamar, dan kalau komandan para mainan tersebut sudah merasa bahwa karpetnya penuh, maka dia harus memutuskan untuk memutasi mainan yang sudah tidak dimainkan ke dalam kamar mainan. Lumayan efektif untuk saat ini (lihat gambar, rapi kan...), tapi sang komandan selalu menggunakan logikanya untuk menolak memutasi mainan yang sudah overload tapi masih ingin mengeluarkan mainan lain, misalnya saja: "mainanku sangat banyak yang di karpet, sampai-sampai aku dan mami gak kuat mau beresin, biarin aja di situ ya." Dengan terpaksa Mami mengeluarkan jurus logika juga untuk mengatasi sang komandan yang ada kecenderungan untuk makar ini, "kalau begitu kita tunggu papi untuk bantu beresin ya... tapi sementara itu kamu jangan keluarkan mainan dulu, 'kan kamu capek, kita baca-baca aja yuk!" Kalau sudah begini, biasanya sang komandan akan menyerah dan membereskan mainannya, karena dia ingin main dengan mainan yang lain.

05 July 2008

Lapbook "Kapal" Selesai Lebih Dulu

Beginilah kesibukan kami membantu proyek lapbooknya Pandu. Lihat saja betapa asyiknya Pandu berkreasi. Mulai dari menggambar, menulis, melipat, menggunting dan menempel. Selain itu, sambil bekerja Pandu selalu asyik berimajinasi tentang kapal, ada kapal yang beroda, ada juga aneka binatang laut.



Ini adalah bagian dalam dari lapbook Kapal, dibuat 5 bagian, berikut penjelasan masing-masing bagian:Cover ini asli ide Pandu. Gambar intinya adalah kapal, tapi karena sebagian gambar dibuat dengan pensil dan sebagian lagi dengan spidol, maka di foto yang tampak hanya yang digambar dengan spidol. Yang berwarna pink dan hijau itu adalah ikan-ikan di laut. Halaman 1 ini terdiri dari sebuah amplop berwarna biru yang berisi gambar 5 jenis kapal yang digambar oleh Papi dengan bagus sekali, ada speed boat, trimaran, kapal perang, kapal pesiar, dan kapal layar. Yang satunya lagi adalah gambar kapal juga buatan Pandu yang digambar di kertas warna kuning, kapal gambaran Pandu yang atas memiliki kumis dan roda, yang bawah memiliki jangkar.Halaman 2 terdiri dari cerita gambar Pandu tentang seorang cewek yang berdiri di pantai menunggu kapalnya datang (di kertas merah) sedangkan yang di kertas biru dan hijau adalah gambar aneka binatang laut, ada ikan, cumi-cumi, gurita.Halaman 3 berisi 2 macam origami kapal, 1 kolase kapal (bagian atasnya sengaja tidak ditempeli kertas oleh Pandu karena digambar senyum dan mata), sedangkan yang bawah adalah mini buklet tentang kisah seorang nelayan.

Halaman 4 ini adalah pola yang menjelaskan bahwa menggambar kapal bisa menggunakan 3 triangle dan 1 square.Membuat lapbook sepertinya adalah hobi baru bagi kami. Melihat Pandu yang sangat antusias dalam berimajinasi dan beride membuat Mami dan Papi jadi ikut semangat.

04 July 2008

Membuat Lapbook

Pandu lagi senang-senangnya membuat buku. Dia membuat beberapa gambar di beberapa lembar kertas A4, lalu setiap lembarnya diberi lem sehingga semua gambarnya bisa menempel seperti buku. Dia buat semua itu dengan pemikirannya sendiri, idenya sendiri. Lalu, Mami berpikir, kenapa kok tidak dimanfaatkan saja ketertarikan Pandu ini? Mami menemukan kegiatan yang pas untuk Pandu: membuat lapbook. Lapbook pertama Pandu berjudul Dinosaurus. Saat ini lapbooknya belum jadi, nanti kalau sudah jadi fotonya akan dipasang berikut cara membuatnya agar semua bisa ikut membuat lapbook.
Membuat lapbook seperti petualangan buat Pandu, karena dia asyik berimajinasi tentang gambar dinosaurus yang sedang ada dihadapannya. Dia bergerak seperti dino tersebut, bahkan memberikan nama untuk dino baru dalam imajinasinya.
Dalam lapbooknya, Pandu bisa belajar bahasa Inggris, menghitung, origami, menggunting dan menempel, sekaligus sambil mempelajari kehidupan dinosaurus. Lapbook memang sangat efektif untuk belajar. Metode ini sebenarnya bisa digunakan dalam metode unit study dan Charlotte Mason. Pandu bukan pengikut kedua metode tersebut, tapi tidak ada salahnya mengadopsi sisi baik metode lain, 'kan?

27 June 2008

Hari yang heboh buat Pandu

Hari ini sangat heboh! Mami yang cerita nih:
Pagi hari Pandu bangun tidur dengan membawa bantalnya keluar kamar, Pandu berkata, "Bida (nama bantalnya) aku mandikan." Dan memang, bantalnya basah, tapi sebenarnya selama tidur malam Pandu membawa tempat minum ke tempat tidurnya, lalu semalaman airnya tumpah ke atas bantalnya, untung saja basahnya cuma sedikit, diangin-angin sebentar sudah kering.
Lalu siangnya di kelompok belajarnya, Pandu berkelahi hebat dua kali dengan Enad, temannya.
Setelah itu, di rumah, siang hari Pandu tidak mau tidur siang, setelah makan dia mainkan botol minumnya lagi dan airnya di ciprat-ciprat ke atas bantalnya, dan bantalnya basah lagi. Setelah melihat bantalnya cukup basah, Pandu buru-buru membawa bantalnya ke belakang dan mau dimasukkan ke bak penuh air. Mami tadinya santai aja, Mami kira Pandu cuma mau membawa bantalnya ke kamar Oma Nit yang di ada di lantai 2 rumah kami. Setelah melihat tanda-tanda bantalnya mau dimasukkan ke bak... Mami langsung loncat untuk mencegah Pandu. Aduuuhhhh... lutut Mami yang sendinya sudah robek (gara-gara terlalu pe-de olahraga jalan jauh) jadi sangat terasa sakitnya.
Melalui perdebatan yang sengit: Mami berusaha mencegah Pandu untuk memasukkan bantal ke dalam bak versus keinginan Pandu yang kuat untuk memasukkan bantal ke dalam bak, tetap saja tidak ada kata sepakat, untunglah Oma Nit yang mendengar keributan kami keluar kamar dan berhasil menyuruh Pandu masuk dengan alasan: "Kalau kamu dan mami ribut terus di situ Oma gak berhasil menjebak tikus lho." Good reason. Pandu nurut dan kami masuk.
Pandu belum selesai. Sarung bantal bida di lepas, sambil ngomong, "Bajunya bida dilepas aja terus dicuci," Lalu dia masukkan sarung bantal bida ke dalam mesin cuci, dia nyalakan mesin cuci yang isinya cuma sarung bantal bida thok! Wah, langsung Mami giring Pandu kembali ke ruang keluarga dan cepat-cepat matikan mesin cucinya. Didalam ruang keluarga Pandu masih saja memikirkan bidanya, "Bida pake celana Mami saja," lalu dia masuk ke kamar mengambil jemuran celana pendek yang masih belum dilipat dan memakaikannya sebagai sarung bantal bida... ya ampun anak Mami ini!
Sepertinya itu kehebohan terakhir? Tidak.... Malamnya kami ke Suncity Mall, disana ada pameran alat tulis sekolah (Back to school), ada stand Lego robotic.... wah.. Papi dan Pandu wisata mata nih... soalnya mau beli juga belum mampu, he-he...setelah Pandu puas, kami pulang karena Pandu sudah mulai berbisik: "Mami, pulang yuk, aku mau bikin robot itu dari Lego," Nah lo... Pandu tuh seringnya begini, lihat apa dan dimanapun dia langsung ingin membuatnya dari Lego, bagus sih, kreatif. Tapi menyusahkan juga, kebiasaan ini sudah Mami 'baca', jadi setiap keluar kota kami selalu membawa tas Legonya, agar dimanapun dia bisa menuangkan ide melalui Lego dan tidak keburu pulang.
Sampai di rumah Pandu benar-benar bermain Lego, setelah robotnya jadi dia berjalan ke arah laptopnya, lalu kabel laptop dia tarik, untungnya kabel itu tidak nancap di laptop. Dia bilang gini, "Ini buat kabelnya biar bisa jalan robotnya," olala... kabelnya gak sama sayang... nanti de, kalau Mami ada uang kita bawa pulang Lego Mindstorm itu.
Betul-betul hari yang heboh dan penuh eksplorasi.

25 June 2008

Gambar Pandu


Kalau Pandu menggambar... asyiiikk... sekali. Waktu berumur 1 tahun, pandu telah bisa menggambar wajah orang dengan lengkap, mata, mulut, hidung, alis bahkan jerawat di tempat yang benar pula. Kesibukan yang paling disukai Pandu selain bermain Lego adalah menggambar. Gambar di atas ini adalah hasil karyanya kemarin siang. Yang atas adalah paus bungkuk, yang bawah adalah gambar roket Little Einstein. Pandu jadi ingat ada seorang teman yang sedang suka sama Little Einstein, haloo Nadya...!
Sekarang ini, Pandu sedang belajar tentang konsep uang. Papi punya ide cara belajar tentang uang yang asyik, yaitu: kalau Pandu mau minta kertas untuk gambar, sekarang Pandu harus membeli pada Mami. Satu lembar kertas seharga Rp. 100,-. Hari ini Pandu sudah membeli kertas sebanyak 4 lembar, jadi dia membayar Rp. 400,-. Pandu sekarang sudah bisa menjumlah lho.
Oya, kepandaian menggambar Pandu didapatnya secara otodidak. Dari mengamati gambar di buku, Pandu langsung menuangkannya dalam gambarnya. Pandu juga bisa memberi detail yang pas pada gambarnya.

23 June 2008

Nina Bobok Pandu: Udara Pegunungan

Kesulitan Pandu sejak bayi: tidur. Paling sulit diajak tidur, paling sulit dibangunkan dari tidur. Suatu hari Pandu punya alasan untuk menolak tidur siang, "Mami, tidur itu membosankan," begitulah... kadang dia memang tidak tidur, tapi tidak jarang juga tidak lama kemudian tertidur.
Pernah ketika kami ada di rumah Malang, Pandu tidak mau diajak tidur siang karena asyik main tembak-tembakan sama Papi. Semua orang yang lewat di depan rumah di tembak sampai melongo (he-he.. lingkungan rumah Malang Pandu adalah lingkungan yang sangat sepi, jadi ketika Pandu seru bermain tembak-tembakan, orang yang lewat depan rumah langsung melongo melihat kejadian yang sangat aneh terjadi di lingkungan itu).
Ketika Papi tidur siang karena kecapekan, Pandu juga ikut tertidur. Tapi apa yang terjadi? Tidur siangnya dia tempuh selama 4 jam! Tidak satupun orang berhasil membangunkannya. Sampai diteriakin pun Pandu tidak bangun. Udara pegunungan Malang memang berhasil membius Pandu.

22 June 2008

Makanannya Lebih Besar

Lebih besar mana, laba-laba atau lalat ini? Jawabannya, lebih besar lalat, tapi, siapa yang kalah? Lagi-lagi jawabannya lalat. Laba-laba yang lebih kecil ini ternyata memakan lalat yang lebih besar daripada dia, dan berhasil mengalahkannya sendirian tanpa teman. Sebenarnya, kok bisa ya laba-laba ini mengalahkan lalat? Karena si lalat terlanjur lengket di sarang yang dibuat laba-laba. Lalu, laba-laba menyuntikkan sejenis enzim pada tubuh mangsanya untuk meremukkan anggota tubuh mangsanya. Jika sudah remuk, anggota tubuh tersebut akan dihisap oleh alat penghisap yang seperti mulut laba-laba. Menarik ya, kehidupan laba-laba ini.

21 June 2008

Pameran Foto di Pameran Pendidikan dan Teknologi

Tanggal 17-19 Juni 2008 Klub Sinau, komunitas homeschooling Sidoarjo, menjadi peserta Pameran Pendidikan dan Teknologi Sidoarjo. Foto-foto karya Pandu dengan kamera Konica Minolta ikutan dipamerkan. Banyak pengunjung yang kagum dengan keahlian fotografi Pandu. Mami menerangkan pada pengunjung, bahwa melalui homeschooling Pandu bisa mengembangkan keahlian fotografinya dan keahlian lainnya selain bisa tetap belajar sesuai minat dan kemampuan Pandu. Melalui homeschooling, tidak ada batasan belajar pada anak selain batasan kemampuan dan minat itu sendiri. Tentu saja jika anak belajar dengan cara ini, maka anak belajar dengan fun. Selain foto-foto karya Pandu, dipamerkan juga kumpulan daun dan tulisan nama daun yang dibuat sendiri oleh Pandu sebagai wujud kepedulian pada lingkungan pada hari bumi lalu.

07 May 2008

Camping Homeschooling se-Jawa TImur



Inilah pengalaman camping Pandu yang pertama kali. Meskipun pertama kali, tapi sangat menyenangkan buat Pandu. Bermain, berlari, melompat, belajar hal baru, main gobaksodor, mencari jejak, semua dilakukan dengan gembira bersama teman-teman dari Klub Sinau, Sekolah Dolan (Malang), dan Komunitas Rumah Ilmu (Surabaya). Semua ini adalah komunitas homeschooling di Jawa Timur. Setengah acara Pandu merasa sangat lapar, padahal sebelum teman-temannya datang Pandu menyempatkan diri untuk makan dulu. Lihat saja muka laparnya Pandu.. kasihan ya. Setelah itu Pandu melanjutkan acara mencari jejak, dan main gobaksodor (lihat foto yang atas). Main gobaksodornya kacau, Pandu memakai segala cara untuk berhasil melewati temannya. Bahkan dengan menunjuk langit sambil bilang "ada pesawat", terus temannya memandang ke atas, dan.. lewatlah Pandu. Sewaktu pulang, Pandu bilang ingin ada acara begini lagi, sambil jatuh tertidur di pelukan Oma Nit di samping Nadya yang pulang sama-sama Pandu.

15 April 2008

Pandu (tidak) berduka cita

Muyu (keong besar), Mege (kura-kura), Donatello (kura-kura) hari ini mati semua! Peliharaan Pandu ini mati karena kepanasan. Selama musim hujan memang teras depan kami tidak panas terik, baru hari ini panas terik dan kami tidak menyadari bahwa kandang ketiga peliharaan kami ini terkena panas langsung. Semua jadi mati, kasihan... Tapi Pandu tidak terlihat berduka, malah mau beli peliharaan baru: dinosaurus! Beli dimana ya? Apa ada yang jual secondnya?

24 March 2008

Fotografer Cilik



Kemarin Pandu berhasil foto Mami dan Papi. Bagus lho hasilnya! Tidak pakai kamera digital biasa, tapi pakai kamera digital SLR Konica Minolta Alpha 7D! Lihat gayanya waktu memotret, mantap! Foto Mami dan Papi ini diambil dari jarak sekitar 7 meter dengan lensa sigma 170-500 mm. Kali ini Pandu berhasil mendokumentasikan Papi dan Mami dengan suasana mesra namun ceria. Setelah menikah, baru sekarang ini Papi dan Mami di foto dalam adegan mesra, bukan oleh fotografer dewasa, tapi oleh anak sendiri yang tidak kalah profesional. Ayo kita pupuk terus bakat ini ya Nak!

05 March 2008

Pandu Menulis

Karya tulis pertama Pandu dibuat hari ini. Sebuah surat buat temannya, berisi gambar buatan sendiri, gambar speed champ versi Pandu. Kertas gambarnya dilipat-lipat, lalu di tulis nama tujuannya: ASKA. Maksudnya mau menulis SAKA. Ceritanya begini, Pandu minta kertas HVS untuk menggambar, lalu dia menggambar mobil, monster, dan speed champ. Kemudian gambar speed champ dia lipat-lipat sambil bilang, "Ini surat bukan surat biasa lho, ini gambar speed champ." Lalu dia bilang, "Ini surat speed champ buat Saka, aku tulis namanya dulu." Oh man... ternyata dia langsung menulis huruf S, terus Pandu tanya, "Habis S apa mami?" Mami jawab, "A", Pandu pun langsung menulis huruf A, tapi dia tulis di depan huruf S. It's ok, karena kamu sudah menunjukkan perkembanganmu. "Lalu habis A apa mami?" begitiu tanya Pandu. "K," jawab Mami. "K itu yang mana?" tanya Pandu. Lalu Mami tunjukkan contoh huruf K dari worksheet Pandu yang sama sekali belum dia kerjakan. Pandu pun mulai mencontoh huruf K di kertas suratnya. Sempurna! "Habis K apa Mami?" tanya Pandu lagi, "A," jawab Mami. Tanpa bertanya lagi Pandu langsung bikin A. Jadi deh tulisan ASKA, hebat deh kamu! Selama ini ternyata kamu perhatian dengan huruf yang kami ajarkan ya. Padahal sepertinya kamu sangat cuek jika kami ajak belajar huruf. Hebat Nak! Salut! Lanjut lagi ya...

03 March 2008

Kompetisi Lego



Kemarin Minggu, tanggal 2 Maret 2008 Pandu ke Cito bermaksud mengikuti kompetisi Lego untuk tingkat usia di bawah 6 tahun. Tentu saja Mami dan Papi berharap Pandu mau mengikuti kompetisi ini, sebab Pandu sangat pintar bermain Lego untuk anak seusianya (terbukti jika bermain Lego bersama teman-temannya di rumah), dan yang membuat Mami kawatir adalah karena Pandu selama ini tidak pernah mau mengikuti perlombaan apapun. Kalau pun dia mau mengikuti, itu karena ada teman baiknya yang juga ikut, yaitu Saka. Tapi seringkali perlombaan apapun yang mereka berdua ikuti berakhir dalam satu perlombaan: lomba ultraman (perang-perangan). Ternyata benar, Pandu tidak mau ikut kompetisi. Asalnya Pandu mau, tapi begitu melihat peserta yang lain berebut mengambil Lego yang disediakan, Pandu mundur, tidak mau lagi terlibat. Beberapa peserta ada yang menangis karena berebut Lego yang disediakan untuk kompetisi ini. Mami dan Papi tidak mau memaksa Pandu untuk mau ikut, memang Mami berusaha memancing keinginannya, tapi tidak berhasil. Ya sudahlah, yang penting Pandu senang dan tidak stress seperti anak lain yang menangis karena dipaksa oleh ambisi orang tuanya. Apalagi pada prosesnya, banyak orang tua terlalu ambisi sehingga bukannya anak yang menyusun Lego, tapi orang tua. Yahh... apapun asal ada foto anak sebagai pemenang dan dapat hadiah Lego yang notabene harganya mahal, mungkin! Dan.. seperti biasa, Saka juga datang dan mereka pun kompetisi ultraman di arena kompetisi Lego, heeemmmm...
Pandu memang tidak ikut kompetisi, tapi dia beli 3 kotak Lego (pemadam kebakaran, ambulans kecil dan ambulans besar), plus topeng Bionicle dan matte Lego. Sampai di rumah, Pandu mandi dan langsung menyusun Lego mobil pemadam kebakaran, all by himself!! Wish list Pandu: Lego City komplit!!!

29 February 2008

Kumbang


"Aku jadi kumbang," begitu kata Pandu waktu melihat kumbang besar ada di halaman rumah. Kumbangnya berhasil difoto oleh Mami. Pandu ribut mencari matanya, ada dua titik yang dia anggap mata, tapi Mami masih juga tidak merasa yakin bahwa itu adalah mata kumbang. Kami berusaha mencari di Wikipedia, tapi tidak ada penjelasan mengenai letak mata kumbang yang ada di foto ini (yang kemudian kami tahu bahwa bahasa Inggrisnya adalah beetle), yang ada adalah penjelasan mengenai mata kumbang secara umum. Sebelumnya kumbang ini kami temukan dalam keadaan terbalik, tapi lalu oleh Pandu dibalik lagi agar benar posisinya. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang beetle ini, bisa dilihat di EnsikloPandu.

28 February 2008

Pandu Makan Sendiri????

Yap! Hari ini istimewa, Pandu makan sendiri! Pakai sendok, sambil duduk di pangkuan Oma Nit, piring dipegangin Oma Nit. Lauknya? Biasanya saja, tidak ada yang istimewa, yang pertama nasi dengan sosis goreng, yang kedua nasi goreng chicken smoke. Mami sangat bangga dan senang melihat perkembangan ini, tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang meminta. Pandu sendiri yang meminta untuk makan sendiri. Semoga berlanjut sampai nanti dan besok dan besok ya Nak! Sebagai reward, Mami besok masak menu yang dipilih Pandu: fried chicken. Asyiik... tapi jangan sering-sering ya Nak, MSG di dalam tepungnya sangat berbahaya untuk kesehatan, ayamnya sendiri kalau pakai ayam potong juga berbahaya, antibiotik yang disuntikkan ke tubuh ayam bisa menumpuk dalam tubuh manusia dan menyebabkan kanker, kemandulan, dan kecacatan. Lebih baik beli ayam kampung dan digoreng dengan tepung buatan sendiri dengan minyak yang masih baru... sehat! Selamat atas semangatmu Nak!

14 February 2008

Toko Tante Opik

Tante Opik baru buka toko. Lumayan, bisa jadi tempat belajar baru buat Pandu. Apalagi tokonya di seberang rumah Pandu. Langsung saja Mami minta tolong Pandu untuk beli telur, tapi ada upahnya lho, snack 1 bungkus. Tanpa ditemani siapa pun Pandu menuju ke toko Tante Opik, dia bilang, "telur setengah kilo", lalu dia bayar, pilih-pilih snack, lalu terima kembalian dan pulang. Sesampai di rumah dia pesan sama Mami: "mau telu (telur) yang aku beli tadi 2, yang satu cepok (ceplok) yang satu dada (dadar)." Ya, karena Pandu sudah pintar jadi Mami buatkan telur ceplok dan telur dadar plus keputusan: sekarang Pandu dapat duit jajan Rp. 200,- per hari!

07 February 2008

Imlek = Mainan Baru



Imlek tahun ini Mami dan Papi ingin memberikan suasana yang sangat mirip dengan Imlek di masa kanak-kanak Papi-Mami walaupun sebenarnya sudah sekitar 25 tahun Papi dan Mami tidak melakukan tradisi ini lagi. Cara menata meja, bau hio, pohon angpao, makanan Imlek tempo dulu yang sengaja dimasak oleh Oma Nit, semuanya dibuat supaya suasana Imlek benar-benar terasa. Baju qi bao Pandu juga sudah disiapkan. Tapi... waktu saatnya mengumpulkan angpao Pandu sama sekali tidak mau pakai bajunya. Pandu sebenarnya tidak tahu apa itu angpao, setelah dijelaskan kalau isinya uang dan boleh dipakai untuk beli mainan sesukanya, Pandu jadi senang. Bau hio juga dipertanyakan Pandu, setelah dijelaskan peran hio dalam Imlek, Pandu jadi mengerti dan bisa menikmati baunya. Untuk penjelasan mengenai Imlek, bisa dibaca di EnsikloPandu.

24 January 2008

Membuat Patung atau Cerita?


Lihat tangan Pandu, kotor kan?? Sebelum ini Pandu tidak mau kalau tangannya kotor. Istilahnya Mami: sindroma takut tangan kotor. Pegang makanan yang berminyak tidak mau, pegang makanan lengket juga tidak mau. Tapi hari Minggu tgl 20 Januari 2007 adalah perkecualian. Dengan asyik Pandu membuat patung bersama teman-teman Klub Sinau tanpa takut tangan kotor. Yang jadi bukannya sebuah patung, tapi sebuah cerita: "Aku bikin telur ulat, telurnya menetas, terus ulatnya keluar, makan permen nanas. Ulatnya jadi gendut sekali." Sambil membuat bulatan-bulatan kecil yang dilebur dengan adonan berbentuk permen warna kuning. Memang tidak jadi sebuah patung, tapi jadi kegembiraan.

20 January 2008

Lagu Hujan Dari Barney

If all the rain drop is lemon drops or gum drops
oh what a fun that would be
I'm standing outside with my mouth open wide
Wa a a a a a a a a a a (sambil buka mulut dan kepala menghadap atas)

Hujan-hujan

"I love rain!" itulah kata yang langsung keluar dari mulut Pandu waktu kehujanan. Baru kali ini Pandu senang terkena hujan, sebelumnya dia sama sekali tidak senang jika terkena air hujan. Dia cenderung merasa depresi ketika harus berhujan-hujan. Oleh karena itu moment ini bagi kami terasa sebagai kejutan. Kejadiannya diawali oleh kecerobohan Mami yang salah baca undangan ulang tahun teman Pandu. Mami merasa yakin ulang tahun diadakan di McD Sidoarjo, tapi ternyata (setelah sampai rumah baru ketahuan) di McD Surabaya. Oleh karena itu bertiga kami menuju ke McD dengan naik motor. Dan bisa ditebak, yang sedang pesta bukan teman Pandu. Akhirnya kami pulang berhujan-hujan, dan kejutan inilah yang terjadi. Seperti biasa Pandu memakai jas hujan, tapi di tengah hujan ternyata tudung kepalanya dia lepas dan sambil tertawa-tawa Pandu menikmati hujan dari atas motor, sampai di rumah dia lanjutkan lagi dengan berlari-lari di jalan depan rumah sambil bermain air kubangan. Hebat! Nanti kalau hujan lagi kita main hujan ya Nak!

18 January 2008

Rumah Lego Untuk Muyu


Muyu, seekor keong (hermit crab) kesayangan Pandu. Besarnya sebesar kepalan tangan dewasa. Suatu hari Pandu main Lego dan dibuatlah sebuah rumah, lalu Muyu dimasukkan ke dalamnya, dan jadilah "rumah Muyu".

12 January 2008

Dokumentasi Mainan Pandu

Mainan Pandu sangaaat banyak. Ada satu kamar di rumah kami yang jadi gudang mainan Pandu. Dia sepertinya memang suka menumpuk mainan. Semua harta bendanya itu tidak ada yang menganggur, semua dimainkan. Karena merasa "eman" dengan mainan-mainan yang harganya tidak murah, sebagian besar dibeli dengan "susah payah", dan sebagian yang lain adalah pemberian dari orang terkasih, maka Papi membuatkan dokumentasi mainan Pandu, bisa dilihat di Mainan Pandu. Sebagian besar mainan ini kami gunakan dalam pembelajaran kami sekeluarga.

08 January 2008

Belajar Bahasa Inggris Dari Internet


Belajar harus menarik, begitu juga dengan belajar bahasa Inggris. Ada lho, sumber belajar yang murah, menarik, dan kaya bentuk (ada story, comic, belajar pengucapan huruf, games, music, poem, art galery, dan banyak lagi). Di www.starfall.com bisa didapat semuanya itu. Pandu sangat senang belajar dengan website ini. Tampilannya sangat menarik. Yang Pandu senang terutama games dan comicnya.

05 January 2008

Belajar Bahasa Inggris, 5 Januari 2008

Belajar bahasa Inggris bagi Pandu adalah sesuatu yang menyenangkan. Pandu mudah menangkap arti percakapan Inggris yang kita berikan dan dia juga mudah menghafalnya. Agar memperkaya kosakata dan conversationnya, kami mengajarkan bahasa Inggris melalui percakapan sehari-hari, seperti misalnya let's take a bath, wait until mommy finish my work, etc. Tapi selalu ada kejutan pada setiap proses belajar kami. Seperti yang terjadi malam kemarin, ketika kami mengajak dia tidur malam. Karena Pandu tidak juga mau berbaring di tempat tidurnya dan hanya mau duduk sambil nonton film, Mami minta Pandu untuk berbaring, mami katakan "lay down please," jawaban Pandu: "No, lay up!" Kami cuma bisa mengarahkan pemikiran kami pada pemikiran positif bahwa Pandu sudah bisa mengerti konsep bahasa Inggris, dan tidak hanya menghafal saja sambil kami menyembunyikan tawa dan kegelian dalam tumpukan bantal.