10 July 2008

Pandu Belajar Rapi

Beberapa hari ini banyak terjadi kecelakaan di rumah kami. Si Tigress kakinya patah tertindih Papi, makanan yang dibawa Mami jatuh karena kaki Mami menginjak bola durian, kaki Pandu sakit karena menginjak Lego. Semua kejadian ini bersumber dari 1 hal: mainan yang berserakan di mana-mana. Pandu memiliki gudang mainan sendiri, karena mainannya sangat banyak. Tapi walau begitu, mainan-mainan itu seringkali "tidak kerasan" di kamarnya sendiri, maunya keluar kemana-mana. Mami merasa sudah waktunya untuk mengajarkan disiplin pada mainan-mainan ini (termasuk komandannya). Akhirnya Mami keluarkan karpet "embong" (yang bergambar rumah dan jalanan itu) dan membuat peraturan baru bagi para mainan: mainan yang keluar dari area karpet akan dihukum masuk kamar, dan kalau komandan para mainan tersebut sudah merasa bahwa karpetnya penuh, maka dia harus memutuskan untuk memutasi mainan yang sudah tidak dimainkan ke dalam kamar mainan. Lumayan efektif untuk saat ini (lihat gambar, rapi kan...), tapi sang komandan selalu menggunakan logikanya untuk menolak memutasi mainan yang sudah overload tapi masih ingin mengeluarkan mainan lain, misalnya saja: "mainanku sangat banyak yang di karpet, sampai-sampai aku dan mami gak kuat mau beresin, biarin aja di situ ya." Dengan terpaksa Mami mengeluarkan jurus logika juga untuk mengatasi sang komandan yang ada kecenderungan untuk makar ini, "kalau begitu kita tunggu papi untuk bantu beresin ya... tapi sementara itu kamu jangan keluarkan mainan dulu, 'kan kamu capek, kita baca-baca aja yuk!" Kalau sudah begini, biasanya sang komandan akan menyerah dan membereskan mainannya, karena dia ingin main dengan mainan yang lain.

No comments: