22 July 2008

Ulat Speyeria Cybele

Inilah ulat yang sempat diperlihara Pandu selama 4 hari. Namanya: Speyeria Cybele. Kupu-kupunya cantik sekali (kata Pandu), gambar dibawah ini kupu-kupu Speyeria Cybele yang jantan, cantik ya...
Sayang sekali ulatnya mati sebelum sempat jadi kupu-kupu. Mungkin lain waktu... ayo berburu ulat... dan bikin Oma Nit makin geli...

20 July 2008

Teman baru Pandu

Heboh... bikin Pandu kaget... itulah teman-teman barunya di Cita Hati. Kemarin Klub Sinau mengadakan acara Meet & Share dengan anak-anak berkebutuhan khusus di Cita Hati. Selama ini Pandu memang belum pernah bertemu dengan teman-teman berkebutuhan khusus, sehingga event ini benar-benar mengejutkan Pandu. Tiba-tiba ada seorang teman yang merebut HP Mami, mengubek-ubek isi tas Mami... wah heboh... lalu acara dimulai dengan mengejutkan... semua teman anak berkebutuhan khusus menangis keras, teriak-teriak... terapisnya mengambil anak-anak itu dengan paksa... lalu ada juga yang memaksa Pandu memakai tag nama, dan... Pandu pun tidak mau berpisah dengan Mami, udah gitu salah satu pengajar juga berusaha memaksa Pandu lepas dari Mami dengan menarik tubuhnya... wah kacau... Pandu tuh anak normal... gak bisa disamain dengan anak berkebutuhan khusus... kalau dengan Pandu, kita mesti nanya: "mau gak?" itu yang biasa kami lakukan, karena dia punya kehendak yang mesti kita hargai, karena Mami percaya itu penting untuk pengembangan self esteem Pandu. Pandu bisa memilih dan dia harus belajar bertanggung jawab atas pilihannya, itu yang penting. Bukan melakukan tugas karena terpaksa. Masih banyak "keterpaksaan" yang dia harus lakukan, seperti mandi kalau mau pergi (walaupun pergi ke kamar mandinya dengan senang hati tapi Mami tahu Pandu terpaksa), atau menghabiskan obat yang pahit... giccuuu...
Melihat kondisi teman-teman baru Pandu kemarin dan kondisi terapisnya, Mami berpikir: homeschooling adalah harga mati untuk anak berkebutuhan khusus, kasih sayang orangtua yang tanpa syarat adalah modal pembelajaran mereka untuk memaksimalkan tumbuh kembang.

11 July 2008

PCB + Slot = CPU?

Malam itu, Pandu melihat sang Mami bekerja di komputer keluarga, melakukan tata layout buku seorang klien. Ketika the Mami darling mem-browsing (apa sih basa Endonesa-nya?) clip-art (apa lagi yah basanya?), muncul gambar layout PCB, mungkin PCB sebuah motherboard or what so ever .
"Apa itu ?", tanya Pandu dengan singkat. Mami langsung berteriak ringan, "PAPIIIIIIIIII !!!!!!!! PANPAN TANYA GAMBAR APA INI ???". Waks, kayak gitu dibilang teriak kecil?

.... aduuuhhhh... kecil amat sih keyboard EEE ini? tangan jantan-ku belum terbiasa dengan pinky mungil ini, ketikanku salah terus, tekan shift jadi salah cursor pad. ....

Dengan kecepatan kilat, Papi berlari menuju TKP, lalu berujar, "Ooh, itu jalur-jalur di PCB, seperti jalanan saja, tapi yang lewat listrik". Dalam waktu singkat, Papi mengeluarkan salah satu koleksinya yang sudah berumur belasan tahun. Sebuah motherboard PC 386, 4 buah memory 30 pin, sebuah ISA VGA card dan ISA I/O card.
Singkat cerita, Pandu mengenal dan belajar mengenai PCB, listrik yang bisa mengalir, slot, card dan microchip. Pelajaran dilanjutkan dengan belajar memasang memory dan card pada slotnya. Dalam waktu yang tidak lama pula, pelajaran beralih menjadi permainan miniatur kota, dengan motherboard sebagai kota, kemudian kapasitor, microchip dan slot menjadi bangunan, jalur pcb menjadi jalanan dan Lego bricks menjadi mobil, truk dan ambulan.
Permainan menjadi lebih liar dengan turut campurnya sang Dino beserta koleksi komplit Kungfu Panda yang bertempur di dalam kota.

The End - Written by Papi using Mommy's Pinky EEE - Aaaaargghhhh!!!!! SOOO SMALLL!!!!

10 July 2008

Pandu Belajar Rapi

Beberapa hari ini banyak terjadi kecelakaan di rumah kami. Si Tigress kakinya patah tertindih Papi, makanan yang dibawa Mami jatuh karena kaki Mami menginjak bola durian, kaki Pandu sakit karena menginjak Lego. Semua kejadian ini bersumber dari 1 hal: mainan yang berserakan di mana-mana. Pandu memiliki gudang mainan sendiri, karena mainannya sangat banyak. Tapi walau begitu, mainan-mainan itu seringkali "tidak kerasan" di kamarnya sendiri, maunya keluar kemana-mana. Mami merasa sudah waktunya untuk mengajarkan disiplin pada mainan-mainan ini (termasuk komandannya). Akhirnya Mami keluarkan karpet "embong" (yang bergambar rumah dan jalanan itu) dan membuat peraturan baru bagi para mainan: mainan yang keluar dari area karpet akan dihukum masuk kamar, dan kalau komandan para mainan tersebut sudah merasa bahwa karpetnya penuh, maka dia harus memutuskan untuk memutasi mainan yang sudah tidak dimainkan ke dalam kamar mainan. Lumayan efektif untuk saat ini (lihat gambar, rapi kan...), tapi sang komandan selalu menggunakan logikanya untuk menolak memutasi mainan yang sudah overload tapi masih ingin mengeluarkan mainan lain, misalnya saja: "mainanku sangat banyak yang di karpet, sampai-sampai aku dan mami gak kuat mau beresin, biarin aja di situ ya." Dengan terpaksa Mami mengeluarkan jurus logika juga untuk mengatasi sang komandan yang ada kecenderungan untuk makar ini, "kalau begitu kita tunggu papi untuk bantu beresin ya... tapi sementara itu kamu jangan keluarkan mainan dulu, 'kan kamu capek, kita baca-baca aja yuk!" Kalau sudah begini, biasanya sang komandan akan menyerah dan membereskan mainannya, karena dia ingin main dengan mainan yang lain.

05 July 2008

Lapbook "Kapal" Selesai Lebih Dulu

Beginilah kesibukan kami membantu proyek lapbooknya Pandu. Lihat saja betapa asyiknya Pandu berkreasi. Mulai dari menggambar, menulis, melipat, menggunting dan menempel. Selain itu, sambil bekerja Pandu selalu asyik berimajinasi tentang kapal, ada kapal yang beroda, ada juga aneka binatang laut.



Ini adalah bagian dalam dari lapbook Kapal, dibuat 5 bagian, berikut penjelasan masing-masing bagian:Cover ini asli ide Pandu. Gambar intinya adalah kapal, tapi karena sebagian gambar dibuat dengan pensil dan sebagian lagi dengan spidol, maka di foto yang tampak hanya yang digambar dengan spidol. Yang berwarna pink dan hijau itu adalah ikan-ikan di laut. Halaman 1 ini terdiri dari sebuah amplop berwarna biru yang berisi gambar 5 jenis kapal yang digambar oleh Papi dengan bagus sekali, ada speed boat, trimaran, kapal perang, kapal pesiar, dan kapal layar. Yang satunya lagi adalah gambar kapal juga buatan Pandu yang digambar di kertas warna kuning, kapal gambaran Pandu yang atas memiliki kumis dan roda, yang bawah memiliki jangkar.Halaman 2 terdiri dari cerita gambar Pandu tentang seorang cewek yang berdiri di pantai menunggu kapalnya datang (di kertas merah) sedangkan yang di kertas biru dan hijau adalah gambar aneka binatang laut, ada ikan, cumi-cumi, gurita.Halaman 3 berisi 2 macam origami kapal, 1 kolase kapal (bagian atasnya sengaja tidak ditempeli kertas oleh Pandu karena digambar senyum dan mata), sedangkan yang bawah adalah mini buklet tentang kisah seorang nelayan.

Halaman 4 ini adalah pola yang menjelaskan bahwa menggambar kapal bisa menggunakan 3 triangle dan 1 square.Membuat lapbook sepertinya adalah hobi baru bagi kami. Melihat Pandu yang sangat antusias dalam berimajinasi dan beride membuat Mami dan Papi jadi ikut semangat.

04 July 2008

Membuat Lapbook

Pandu lagi senang-senangnya membuat buku. Dia membuat beberapa gambar di beberapa lembar kertas A4, lalu setiap lembarnya diberi lem sehingga semua gambarnya bisa menempel seperti buku. Dia buat semua itu dengan pemikirannya sendiri, idenya sendiri. Lalu, Mami berpikir, kenapa kok tidak dimanfaatkan saja ketertarikan Pandu ini? Mami menemukan kegiatan yang pas untuk Pandu: membuat lapbook. Lapbook pertama Pandu berjudul Dinosaurus. Saat ini lapbooknya belum jadi, nanti kalau sudah jadi fotonya akan dipasang berikut cara membuatnya agar semua bisa ikut membuat lapbook.
Membuat lapbook seperti petualangan buat Pandu, karena dia asyik berimajinasi tentang gambar dinosaurus yang sedang ada dihadapannya. Dia bergerak seperti dino tersebut, bahkan memberikan nama untuk dino baru dalam imajinasinya.
Dalam lapbooknya, Pandu bisa belajar bahasa Inggris, menghitung, origami, menggunting dan menempel, sekaligus sambil mempelajari kehidupan dinosaurus. Lapbook memang sangat efektif untuk belajar. Metode ini sebenarnya bisa digunakan dalam metode unit study dan Charlotte Mason. Pandu bukan pengikut kedua metode tersebut, tapi tidak ada salahnya mengadopsi sisi baik metode lain, 'kan?

27 June 2008

Hari yang heboh buat Pandu

Hari ini sangat heboh! Mami yang cerita nih:
Pagi hari Pandu bangun tidur dengan membawa bantalnya keluar kamar, Pandu berkata, "Bida (nama bantalnya) aku mandikan." Dan memang, bantalnya basah, tapi sebenarnya selama tidur malam Pandu membawa tempat minum ke tempat tidurnya, lalu semalaman airnya tumpah ke atas bantalnya, untung saja basahnya cuma sedikit, diangin-angin sebentar sudah kering.
Lalu siangnya di kelompok belajarnya, Pandu berkelahi hebat dua kali dengan Enad, temannya.
Setelah itu, di rumah, siang hari Pandu tidak mau tidur siang, setelah makan dia mainkan botol minumnya lagi dan airnya di ciprat-ciprat ke atas bantalnya, dan bantalnya basah lagi. Setelah melihat bantalnya cukup basah, Pandu buru-buru membawa bantalnya ke belakang dan mau dimasukkan ke bak penuh air. Mami tadinya santai aja, Mami kira Pandu cuma mau membawa bantalnya ke kamar Oma Nit yang di ada di lantai 2 rumah kami. Setelah melihat tanda-tanda bantalnya mau dimasukkan ke bak... Mami langsung loncat untuk mencegah Pandu. Aduuuhhhh... lutut Mami yang sendinya sudah robek (gara-gara terlalu pe-de olahraga jalan jauh) jadi sangat terasa sakitnya.
Melalui perdebatan yang sengit: Mami berusaha mencegah Pandu untuk memasukkan bantal ke dalam bak versus keinginan Pandu yang kuat untuk memasukkan bantal ke dalam bak, tetap saja tidak ada kata sepakat, untunglah Oma Nit yang mendengar keributan kami keluar kamar dan berhasil menyuruh Pandu masuk dengan alasan: "Kalau kamu dan mami ribut terus di situ Oma gak berhasil menjebak tikus lho." Good reason. Pandu nurut dan kami masuk.
Pandu belum selesai. Sarung bantal bida di lepas, sambil ngomong, "Bajunya bida dilepas aja terus dicuci," Lalu dia masukkan sarung bantal bida ke dalam mesin cuci, dia nyalakan mesin cuci yang isinya cuma sarung bantal bida thok! Wah, langsung Mami giring Pandu kembali ke ruang keluarga dan cepat-cepat matikan mesin cucinya. Didalam ruang keluarga Pandu masih saja memikirkan bidanya, "Bida pake celana Mami saja," lalu dia masuk ke kamar mengambil jemuran celana pendek yang masih belum dilipat dan memakaikannya sebagai sarung bantal bida... ya ampun anak Mami ini!
Sepertinya itu kehebohan terakhir? Tidak.... Malamnya kami ke Suncity Mall, disana ada pameran alat tulis sekolah (Back to school), ada stand Lego robotic.... wah.. Papi dan Pandu wisata mata nih... soalnya mau beli juga belum mampu, he-he...setelah Pandu puas, kami pulang karena Pandu sudah mulai berbisik: "Mami, pulang yuk, aku mau bikin robot itu dari Lego," Nah lo... Pandu tuh seringnya begini, lihat apa dan dimanapun dia langsung ingin membuatnya dari Lego, bagus sih, kreatif. Tapi menyusahkan juga, kebiasaan ini sudah Mami 'baca', jadi setiap keluar kota kami selalu membawa tas Legonya, agar dimanapun dia bisa menuangkan ide melalui Lego dan tidak keburu pulang.
Sampai di rumah Pandu benar-benar bermain Lego, setelah robotnya jadi dia berjalan ke arah laptopnya, lalu kabel laptop dia tarik, untungnya kabel itu tidak nancap di laptop. Dia bilang gini, "Ini buat kabelnya biar bisa jalan robotnya," olala... kabelnya gak sama sayang... nanti de, kalau Mami ada uang kita bawa pulang Lego Mindstorm itu.
Betul-betul hari yang heboh dan penuh eksplorasi.

25 June 2008

Gambar Pandu


Kalau Pandu menggambar... asyiiikk... sekali. Waktu berumur 1 tahun, pandu telah bisa menggambar wajah orang dengan lengkap, mata, mulut, hidung, alis bahkan jerawat di tempat yang benar pula. Kesibukan yang paling disukai Pandu selain bermain Lego adalah menggambar. Gambar di atas ini adalah hasil karyanya kemarin siang. Yang atas adalah paus bungkuk, yang bawah adalah gambar roket Little Einstein. Pandu jadi ingat ada seorang teman yang sedang suka sama Little Einstein, haloo Nadya...!
Sekarang ini, Pandu sedang belajar tentang konsep uang. Papi punya ide cara belajar tentang uang yang asyik, yaitu: kalau Pandu mau minta kertas untuk gambar, sekarang Pandu harus membeli pada Mami. Satu lembar kertas seharga Rp. 100,-. Hari ini Pandu sudah membeli kertas sebanyak 4 lembar, jadi dia membayar Rp. 400,-. Pandu sekarang sudah bisa menjumlah lho.
Oya, kepandaian menggambar Pandu didapatnya secara otodidak. Dari mengamati gambar di buku, Pandu langsung menuangkannya dalam gambarnya. Pandu juga bisa memberi detail yang pas pada gambarnya.

23 June 2008

Nina Bobok Pandu: Udara Pegunungan

Kesulitan Pandu sejak bayi: tidur. Paling sulit diajak tidur, paling sulit dibangunkan dari tidur. Suatu hari Pandu punya alasan untuk menolak tidur siang, "Mami, tidur itu membosankan," begitulah... kadang dia memang tidak tidur, tapi tidak jarang juga tidak lama kemudian tertidur.
Pernah ketika kami ada di rumah Malang, Pandu tidak mau diajak tidur siang karena asyik main tembak-tembakan sama Papi. Semua orang yang lewat di depan rumah di tembak sampai melongo (he-he.. lingkungan rumah Malang Pandu adalah lingkungan yang sangat sepi, jadi ketika Pandu seru bermain tembak-tembakan, orang yang lewat depan rumah langsung melongo melihat kejadian yang sangat aneh terjadi di lingkungan itu).
Ketika Papi tidur siang karena kecapekan, Pandu juga ikut tertidur. Tapi apa yang terjadi? Tidur siangnya dia tempuh selama 4 jam! Tidak satupun orang berhasil membangunkannya. Sampai diteriakin pun Pandu tidak bangun. Udara pegunungan Malang memang berhasil membius Pandu.

22 June 2008

Makanannya Lebih Besar

Lebih besar mana, laba-laba atau lalat ini? Jawabannya, lebih besar lalat, tapi, siapa yang kalah? Lagi-lagi jawabannya lalat. Laba-laba yang lebih kecil ini ternyata memakan lalat yang lebih besar daripada dia, dan berhasil mengalahkannya sendirian tanpa teman. Sebenarnya, kok bisa ya laba-laba ini mengalahkan lalat? Karena si lalat terlanjur lengket di sarang yang dibuat laba-laba. Lalu, laba-laba menyuntikkan sejenis enzim pada tubuh mangsanya untuk meremukkan anggota tubuh mangsanya. Jika sudah remuk, anggota tubuh tersebut akan dihisap oleh alat penghisap yang seperti mulut laba-laba. Menarik ya, kehidupan laba-laba ini.

21 June 2008

Pameran Foto di Pameran Pendidikan dan Teknologi

Tanggal 17-19 Juni 2008 Klub Sinau, komunitas homeschooling Sidoarjo, menjadi peserta Pameran Pendidikan dan Teknologi Sidoarjo. Foto-foto karya Pandu dengan kamera Konica Minolta ikutan dipamerkan. Banyak pengunjung yang kagum dengan keahlian fotografi Pandu. Mami menerangkan pada pengunjung, bahwa melalui homeschooling Pandu bisa mengembangkan keahlian fotografinya dan keahlian lainnya selain bisa tetap belajar sesuai minat dan kemampuan Pandu. Melalui homeschooling, tidak ada batasan belajar pada anak selain batasan kemampuan dan minat itu sendiri. Tentu saja jika anak belajar dengan cara ini, maka anak belajar dengan fun. Selain foto-foto karya Pandu, dipamerkan juga kumpulan daun dan tulisan nama daun yang dibuat sendiri oleh Pandu sebagai wujud kepedulian pada lingkungan pada hari bumi lalu.